JAKARTA, FIN.CO.ID- Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono menyarankan Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi kader partai politik untuk menyongsong Pemilihan Presiden 2024 mengingat elektabilitasnya saat ini cukup tinggi.
Dengan adanya kepastian kendaraan politik, menurut Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta itu, Anies diyakini bisa mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan baik.
"Makanya saran saya segeralah jadi kader partai politik, untuk menjaga elektabilitas supaya bisa bergerak di situ," ujar Mujiyono dalam keterangan di Jakarta, Rabu 25 Mei 2022, dikutp Antara.
Dia membandingkan elektabilitas Anies dengan ketua umum (ketum) partai politik (parpol). "Jadi ibaratnya nyetir mobil, Anies mobil sewaan, sementara ketum, meski langkahnya belum secepat Anies, tapi mobil sendiri," kata dia.
Sejumlah lembaga survei menempatkan nama Anies Baswedan dalam bursa calon presiden (capres) dalam Pemilu 2024. Salah satunya, Indikator Politik Indonesia pada 14-19 April 2022, menempatkan Anies Baswedan pada posisi ketiga sebagai capres dengan tren naik dari 17,1 persen menjadi 19,4 persen.
(BACA JUGA: Cocok Gantikan Anies Baswedan, Kapolda Metro: Saya Tidak Berminat, Catat Itu)
Namun hingga kini, Anies Baswedan belum menentukan kendaraan politik yang akan membawanya menuju Pilpres 2024, sementara jabatan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menopang elektabilitas Anies Baswedan akan berakhir pada 16 Oktober 2022.
Berakhirnya masa kerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 mendatang dinilai akan menggerus elektabilitasnya sendiri.
"Bagaimana Anies langkah ke depan, terus memposisikan diri, terus bergerak jangan kendor. Karena dua tahun ini bisa bikin elektabilitas turun," kata Mujiyono.
(BACA JUGA: Anies Baswedan Tak Unggah Pertemuan Menkeu Singapura, Chusnul Chotimah: Takut Kehilangan Kelompok Radikal?)
Di sisi lain, Mujiyono membandingkan hal itu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga sering mendapatkan elektabilitas tinggi pada setiap survei yang dilakukan beberapa lembaga survei.
Kini, kata Mujiyono, AHY terus bergerak ke setiap penjuru Tanah Air bersama Partai Demokrat.
"Sementara ketum meski elektabilitasnya masih jauh dari Anies tapi kendaraannya ada, jadi masih bisa. Kalau Anies mau ke daerah gimana?," katanya.
(BACA JUGA: Mengapa Anies Baswedan Tak Publikasikan Pertemuannya dengan Menkeu Singapura Lawrence Wong? Gak Enak Ama UAS?)
Dia mengatakan, kalau AHY ke daerah jelas di sana ada kepengurusan dan infrastruktur partai. "Jadi seorang ketum kan berhak datang ke wilayah-wilayah," katanya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq