"Akan sangat baik dan menguntungkan bagi koperasi untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari pemerintah, karena cepat, mudah, dan murah," tambah Supomo.
Tercatat, berdasarkan data LPDB-KUMKM penyaluran pinjaman atau pembiayaan Provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2008 sampai dengan 2022, per 20 Mei 2022 mencapai Rp90,51 miliar, dengan rincian penyaluran melalui pola konvensional sebesar Rp85,16 miliar dan melalui pola syariah sebesar Rp5,35 miliar.
Sedangkan untuk total penyaluran dana bergulir seluruh provinsi sejak awal penyaluran di tahun 2008 sampai dengan 2022 mencapai Rp14,52 miliar, dengan total penyaluran khusus di tahun 2022 sebesar Rp555,03 miliar.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan KSP CU Keling Kumang Stefanus Masiun menyambut baik upaya jemput bola yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM untuk memberikan dukungan pembiayaan kepada KSP CU Keling Kumang.
"Saya berharap ini adalah babak baru, yang memungkinkan gerakan CU Keling Kumang makin tumbuh dan semakin cepat berkembangnya karena mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui dana bergulir LPDB-KUMKM. Kalau untuk pengembangan KSP CU Keling Kumang sudah aman, tetapi untuk anak-anak usahanya atau spin-offnya itu kami membutuhkan dukungan dana untuk pengembangannya, juga ada beberapa rencana pengembangan yang membutuhkan dananya besar," ungkap Stefanus.
Stefanus berharap, pihaknya dapat memanfaatkan fasilitas pembiayaan untuk koperasi yang telah disediakan pemerintah.
"Kami melihat ada kemungkinan yang sangat besar untuk kami bisa memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang disediakan oleh LPDB-KUMKM. Harapannya, anggota kami semakin bertambah dan asset pun bertambah, sehingga harapannya koperasi dapat berkembang lebih baik lagi. Ke depan, akan dipantau lagi kebutuhan bisnisnya dan ruang pengembangannya untuk dapat scale up bisnis dari koperasi," pungkas Stefanus.