IHSG Tahun 2022 Bisa Menyentuh Level 7.600, Percaya Gak Percaya Ini Penjelasannya

fin.co.id - 19/05/2022, 09:04 WIB

IHSG Tahun 2022 Bisa Menyentuh Level 7.600, Percaya Gak Percaya Ini Penjelasannya

Ilustrasi - Bursa Efek Indonesia (BEI)

Di sisi lain Edhi juga mengingatkan perlunya mewaspadai kenaikan suku bunga oleh The Fed. Langkah otoritas keuangan Amerika Serikat tersebut selalu menciptakan disinflationary di stock market. 

Artinya, setiap kenaikan bunga acuan The Fed membuat stock market turun.

(BACA JUGA: Pilih MPV FWD Atau RWD, Semua Ada Plus Minusnya Lho)

"Paling lama itu impact-nya adalah 9 bulan. Jadi yang harus kita catat juga kondisi ini artinya bahwa sentimen market itu lebih berpengaruh dibandingkan apapun. Oleh karena itu rajin-rajinlah meng-update diri terhadap perkembangan ekonomi dunia dan kira-kira apa yang akan terjadi dan mempengaruhi investasi anda," sambungnya.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar investor tak perlu khawatir dengan sentimen negatif terkait persepsi negatif perdagangan di pasar modal pada Mei. Sehingga ada istilah sale in/on May and go away.

Persepsi itu, kata dia, timbul karena pada Mei atau bahkan dari akhir April sampai akhir Juni masyarakat dunia mengenal summer holiday. Di mana biasanya investor lebih suka menyimpan uang tunai dari pada aset karena menghadapi libur panjang.

"Jadi semua lebih prefer pegang cash daripada pegang asset. Takut terjadi apa-apa selama bulan April akhir sampai bulan Juni akhir tersebut. Maka sering terjadi yang dinamakan sell in/on May and go away," pungkasnya.

Admin
Penulis
-->