JAKARTA, FIN.CO.ID - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengkonfirmasi bahwa perang antara Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini, ikut merugikan Indonesia.
Margo menyebutkan, perang Rusia vs Ukraina menyebabkan defisit neraca perdagangan Indonesia terhadap kedua negara itu.
(BACA JUGA: Jalan Tol Serang-Panimbang Rampung 2024, Akses ke Kawasan Wisata ke Tanjung Lesung Jadi Mudah)
Margo mengungkap, pada April 2022 terjadi defisit perdagangan antara Indonesia dengan Rusia mencapai USD34 juta.
Namun demikian defisit ini lebih rendah dibandingkan dengan Maret 2022 yang mencapai level USD186,8 juta.
(BACA JUGA: Daftar 10 MPV Terlaris Dunia: Toyota Avanza Masuk List Nomor Berapa?)
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia terhadap Rusia pada Januari - April 2022 terjadi defisit sebesar USD217,2 juta.
Sementara itu pada periode yang sama tahun 2021 lalu, terjadi surplus perdagangan mencapai USD48,3 juta.
(BACA JUGA: Daftar 6 Mobil Harga Rp300 Jutaan yang Punya Fitur Panoramic Sunroof)
Sedangkan terhadap Ukraina, kata Margo, angka defisit perdagangan Indonesia pada April 2022 menciut menjadi USD1,3 juta.
Jumlah ini lebih kecil dibandingkan defisit yang terjadi sejak Januari 2022 yang mencapai USD8,9 juta. Kemudian pada Februari sebesar USD6,5 juta dan Maret sebesar USD6,6 juta.
(BACA JUGA: Daftar 3 Mobil LCGC Terlaris Sepanjang Kuartal I-2022)
Apabila dilihat secara kumulatif, Januari - April 2022, defisit perdagangan dengan Ukraina sebesar USD23,3 juta. Sementara pada periode yang sama tahun 2021 lalu terjadi surplus USD69 juta.
"Ini memperlihatkan konflik Rusia dan Ukraina merugikan kita, terlihat pada neraca perdagangan dalam 4 bulan terakhir ini kita defisit dengan dua negara di mana dibanding tahun lalu kita masih surplus," pungkas Margo.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq