JAKARTA, FIN.CO.ID- Politikus PDI-Perjuangan, Budiman Sudjatmiko menilai, aktivis Nicho Silalahi sebagai oposisi yang tidak punya mutu.
Budiman Sudjatmiko mengatakan itu, sebab Nicho Silalahi membandingkan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Gubernur Hindia Herman Willem Daendels di era penjajahan.
"Saat oposisi pada Jokowi mulai membanding-bandingkannya dengan kolonialisme Belanda dan otoriterisme Orde Baru yang lebih baik dan keren", maka: Oposisinya kehilangan alasan moral. Oposisinya kehilangan relevansi. Demokrasi mundur juga bisa karena oposisinya tak bermutu," kata Budiman di Twitter-nya, @budimandjatmiko dikutip Senin 18 April 2022.
Budiman mengatakan, untuk jadi oposisi yang bermutu dan pemerintah yangg bermutu, harus pernah merasakan ancaman eksistensial (hidup mati atau jatuh bangun) dalam perjuangan.
(BACA JUGA: Benny Harman Sindir Jokowi Gelar Ritual Primitif di IKN, Budiman Singgung Mistis di Gereja Katolik)
"Kalau modalmu kebencian, sentimen atau fasilitas saja, bakal: Mati gaya. Mati ide. Demam panggung," kata Budiman.
Dia mengatakan, tanpa mengalami ancaman eksistensial dalam perjuangan, maka hanya cuma bisa menghasilkan kisah baru tapi bukan history (sejarah) baru.
"Kalahmu hambar. Menangmu pun anyeb. Kalahmu hambar artinya tak ditangisi
Menangmu anyeb artinya tak diapresiasi... Salahmu tak jadi pelajaran. Benarmu tak jadi harapan," ujar Budiman.
Sebelumnya, Aktivis Nicho Silalahi mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku telah membangun sepanjang jalan Tol sepanjang 1.900.
(BACA JUGA: Sindir Jokowi Bangun Tol, Nicho Silalahi: Dendles yang Biadab Bangun Jalan Tapi Gratis di Pakai Rakyat)
Nicho Silalahi heran dengan pernyataan tersebut. Sebab jalam Tol yang dibangun oleh Jokowi tidak gratis. Harus bayar untuk melintasinya.
"Bangga bangun 1.900 KM Jalan Tol yang harus bayar baru boleh digunakan rakyat, belum lagi minimal roda 4 bisa menggunakan, anda sehat pak? Di mana letak sila ke 5 dari Pancasila?, " kata Nicho Silalahi di Twitter-nya, Jumat 15 April 2022.
Nicho lalu mengungkit jasa Herman Willem Daendels, seorang Gubernur Hindia Belanda di masa penjajahan yang telah membangun 1000 kilometer jalan yang digunakan masyarakat gratis.
"Dendles yang begitu biadabnya justru membangun jalan 1.000 KM dan gratis dipakai rakyat loh pak," katanya.