JAKARTA, FIN.CO.ID - Direktur Eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum Muannas Alaidid mengatakan bahwa radikalisme itu nyata usai salah satu pelaku pengeroyokan Ade Armando diciduk di Ponpes.
Muannas menyampaikan hal tersebut lewat kicauan di akun media sosial Twitter pribadinya, Rabu (13/4/2022).
Pria berusia 41 tahun itu menilai kalau radikalisme itu nyata. Terlebih adanya ironi kejahatan malah terjadi saat Ramadan.
"Radikalisme itu nyata, ironi kejahatan dilakukan dibulan suci dan tahadap orang yang sedang berpuasa," tulis Muannas.
(BACA JUGA: Sekjen PAN 'Bilang' Ade Armando Penista Agama, Dedek Prayudi: Ini Tuduhan Serius Lho)
Lebih lanjut dirinya juga meminta agar pemerintah segera melakukan pembersian terhadap kelompok radikal.
"Negara harus bersih-bersih, kelompok radikal tidak bisa dimasukkan dalam ‘cluster’ demokrasi," kata Muannas.
Terpantau kicauan Muannas Alaidid mendapat enam komentar, 24 retweets, dan 59 likes hingga berita ini ditayangkan.
Terkini Polda Metro Jaya berhasil menciduk pelaku ketiga atas pengeroyokan yang dialami Ade Armando.
(BACA JUGA: Eddy Soeparno Anggap Ade Armando Penista Agama, Muannas: Sadis Bener Sekjen PAN Ini)
Pelaku ketiga yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian adalah Dhia Ul Haq.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan membenarkan kalau Dhia Ul Haq diciduk di Pondok Pesantren Yayasan Al Madad.
Ponpes tersebut diketahui berada di kawasan Serang, Tangerang Selatan, Banten.
"Ya (ditangkap di pondok pesantren)," kata Endra Zulpan, Rabu (13/4/2022).
(BACA JUGA: Ade Armando Bonyok Dikeroyok Massa, Tifatul Sembiring: Mungkin, Karena Salah Paham)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq