Nasib Imran

fin.co.id - 05/04/2022, 08:52 WIB

Nasib Imran

Logo Disway

Pihak oposisi langsung menggugat pimpinan sidang ke Mahkamah Agung. Sikap pimpinan sidang itu dianggap kudeta pada konstitusi.

"Tugas pimpinan sidang adalah memimpin rapat sesuai dengan acara," ujar pihak oposisi seperti disiarkan media di Pakistan. "Pimpinan sidang tidak berhak mengambil putusan seperti itu," tambahnya.

Mahkamah Agung segera menyidangkan kasus ini. Sidang dimulai hari ini –bahkan kemarin,

hanya sehari setelah peristiwa itu. Kini persoalan pindah ke pengadilan. Setidaknya ImranWaktu ke India sebelum pandemi, saya melihat jalan layang itu hampir selesai. Dari wilayah

India saya bisa memotret tempel Sikh di negara Islam Pakistan –hanya sepelemparan batu, begitu dekatnya.

Imran juga menjalin hubungan dengan Afghanistan. Termasuk saat Taliban berkuasa kembali.

Ini membuat Amerika marah: Pakistan telah jadi tempat bersembunyi tokoh-tokoh Taliban.

Hubungan Pakistan dengan Arab Saudi juga sangat mesra. Pun dengan Qatar dan Uni Emirat Arab.

Imran ternyata juga meneruskan kebijakan Perdana Menteri Nawaz Sharif: menjalin hubungan ekonomi yang sangat kuat dengan Tiongkok. Begitu banyak proyek Tiongkok di Pakistan. Begitu sering Imran ke Beijing.

Amerika sangat tidak happy dengan Imran.

Maka secara terbuka Imran menuduh mosi tidak percaya di parlemen itu didalangi oleh

Amerika. Ia membuka nama diplomat Amerika yang menjadi dalangnya. Imran memang merasa

tidak mendapat dukungan dari militer –yang selalu lebih pro ke Amerika.

Kini Pakistan kembali memasuki masa tidak menentu. Imran pun ternyata sama: tidak bisa

menjadi pemimpin satu periode penuh lima tahun. Belum pernah ada. Dalam sejarah Pakistan

Admin
Penulis