JAKARTA, FIN.CO.ID - Pemerintah Rusia tidak berminat untuk merundingkan gencatan senjata di Ukraina.
Alasannya, saat ini pasukan Rusia di Ukraina gagal memenuhi tujuan militernya.
Hal ini dikatakan diplomat senior Uni Eropa Josep Borell, Kamis, 24 Maret 2022.
"Saat ini, Rusia tidak mau duduk dan merundingkan apa pun, ang mereka inginkan adalah menguasai medan," kata Borrell saat wawancara dengan saluran TVE Spanyol.
(BACA JUGA: Korea Utara, Sang Pemilik Senjata Nuklir, Berusaha Menguji Coba Rudal Terbesar Mereka)
Ia melanjutkan, Rusia ingin mengepung pantai sampai perbatasan dengan Moldova dan mengisolasi Ukraina dari lautan.
"Rusia hanya ingin serius berunding ketika mereka telah mengamankan posisi yang kuat," katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin menerjunkan pasukannya ke Ukraina lewat "operasi militer khusus" untuk melucuti militer Ukraina dan melenyapkan pengaruh Nazi di negara itu.
(BACA JUGA: Vladimir Putin Niat Datang ke Indonesia Hadiri Presidensi G20, Bakal Ditentukan Beberapa Hal, Salah Satunya...)
Ukraina dan Barat mengatakan Putin meluncurkan perang agresi yang tak berdasar.
Uni Eropa beserta sekutunya akan tetap mengirim bantuan militer kepada pasukan Ukraina, kata Borrell.
"Ini sangat penting sebab segala sesuatunya akan diputuskan dalam 15 hari ke depan," ucapnya.
"Apa yang bakal menjadi sejarah adalah kemampuan Ukraina untuk melawan," tandasnya.
DIberitakan sebelumnya, sebanyak 78 pesawat Rusia disita di luar negeri.
Keterangan tersebut menurut kantor berita Interfax yang mengutip Menteri Transportasi Vitaly Savelyev pada Selasa, saat Moskow bergelut dengan sanksi internasional atas aksinya di Ukraina.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq