JAKARTA, FIN.CO.ID- Analis media sosial, Ismail Fahmi mematahkan klaim para elit politik dan pejabat negara yang mengklaim memiliki big data sebanyak 100 juta netizen mendukung penundaan pemilihan umum 2024.
Ismail Fahmi mengatakan, dari hasil temuannya, percakapan di media sosial hanya satu klaster. Yakni yang kontra pemilu ditunda. Tidak ada yang mendukung.
"Hanya ada 1 klaster. Tidak ada namanya pro dan kontra. Semuanya kontra," kata Fahmi dalam sebuah diskusi kemarin, Kamis 17 Maret 2022.
(BACA JUGA: Luhut Ditantang Buka Big Data Penundaan Pemilu, Pengamat: Jangan-jangan Ini Survei Malaikat)
Dia mengatakan, netizen yang menolak penundaan pemilu berasal dari semua kalangan. Baik pendukung Presiden Jokowi, maupun pihak oposisi.
"Terus ada buzzer-buzzer yang selama ini mendukung Pak Jokowi, semuanya juga kontra," ujar Fahmi.
Pendiri Drone Empirit ini mempertanyakan klaim Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar yang mengklaim punya big data sebanyak 100 juta pengguna media sosial mendukung penundaan pemilu.
(BACA JUGA: DPD: Luhut Bisa Terancam Pidana Pasal Penyesatan Informasi atau Penyebaran Informasi Hoaks Big Data)
Ismail menjelaskan, pembicaraan penundaan pemilu di media sosial dimulai sejak 1 Januari hingga 23 Februari. Tapi angkanya masih kecil.
"Padahal, 23 Februari itu Cak Imin sudah bilang ada 100 juta orang (mendukung pemilu ditunda), itu data dari mana?" kata Ismail Fahmi.
Dia menjelaskan, perbincangan tentang perpanjangan masa jabatan presiden dan jabatan presiden 3 periode sangat tinggi baru pada akhir Februari hingga awal Maret 2022.
Puncak pembahasan terjadi pada 2 Maret dengan lebih dari 6.000 mentions, didorong tingginya penolakan warga net atas 2 wacana tersebut.
(BACA JUGA: Pakar Medsos Bantah Klaim Luhut Soal 110 Juta Netizen Dukung Tunda Pemilu: Data Dari Mana? )
Pun, dalam kurun 1 Januari 2022 hingga 16 Maret 2022, total hanya 98.595 percakapan tentang penundaan pemilu yang dapat dihimpun Drone Emprit.
Padahal, 1 akun di media sosial bisa melakukan lebih lebih dari 1 percakapan.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq