Viral

Kecam Pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim Soal Hapus 300 Ayat Al Qur'an, Uu: Jangan Hina Kitab Suci Kami!

fin.co.id - 16/03/2022, 11:17 WIB

Wakiol Gubernur Jabar dan Panglima Santri Jabar, Uu Ruhzanul Ulum

Uu berharap agar masyarakat di Jabar tidak terprovokasi pemberitaan di media terkait hal tersebut. Masyarakat, kata dia, juga diminta lebih kritis lagi dalam menerima informasi dan tidak mudah percaya pada penjelasan pendeta Saifuddin yang dinilainya sudah menyakiti kaum muslimin.

(BACA JUGA: Nasib Terduga Teroris JI ASN Tangerang di Ujung Tanduk, PNS Golongan 2D di Pemkab Tangerang Terancam Dipecat)

“Tolong jangan menghina kitab suci kami, karena ini akan membuat luka hati umat mayoritas. Umat yang baik adalah umat yang menjaga agamanya sendiri. Menjaga agama sendiri bukan berarti harus menyerang agama yang lain,” tegas Uu.

“Saya harap masyarakat jangan terjebak dengan statement itu, atau terkecoh dan mengiyakan apa yang disampaikan oleh pendeta tersebut. Kita tetap saja sebagai umat Islam, pegang apa yang disampaikan oleh para kiai dan ulama,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang pria meminta menteri agama menghapus 300 ayat Al-Qur'an viral di media sosial (medsos). 

(BACA JUGA: Pendeta Saifuddin Usul Menag Yaqut Hapus 300 Ayat Alquran: Jangan Takut Kadrun, Bapak Punya Banser)

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria mengenakan kaos hitam sedang berbicara tentang terorisme dan radikalisme. Dia juga berkata supaya Menteri Agama mengatur kembali kurikulum di pondok pesantren (ponpes).

"Karena sumber kekacauan itu adalah dari kurikulum yang tidak benar bahkan kurikulum-kurikulum di pesantren, Pak, jangan takut untuk dirombak. Bapak periksa, ganti guru-gurunya, yang karena pesantren itu melahirkan kaum radikal semua," kata pria tersebut dalam video yang disebut-sebut bernama Pendeta Saifuddin Ibrahim.

Selain itu, dia mengatakan terdapat 300 ayat di Al-Qur'an yang memicu sikap intoleran, sikap radikal, hingga membenci orang lain yang berbeda agama. Dia meminta 300 ayat tersebut dihapus.

(BACA JUGA: Ada Non Muslim Ogah Dipanggil Kafir, UAS: Lah Gimana Nanti Baca Ayat 'Qul Yaa Ayyuhal Non-Muslim'?)

"Bahkan kalau perlu, Pak, 300 ayat yang menjadi pemicu hidup intoleran, pemicu hidup radikal dan membenci orang lain karena beda agama itu di-skip atau direvisi atau dihapuskan dari Al-Qur'an Indonesia. Ini sangat berbahaya sekali," kata pria tersebut.

Admin
Penulis
-->