JAKARTA, FIN.CO.ID - Pegiat media sosial, Helmi Felis baru-baru ini menyoroti aksi penembakan Densus 88 Polri terhadap dr Sunardi.
Sebelumnya, dr Sunardi disergap Densus 88 saat sedang dalam perjalanan menggunakan mobil pribadinya.
Dia kemudian ditembak hingga tewas di Jalan Bekonang Sukoharjo, Cendana Oli, Sukoharjo Jawa Tengah.
(BACA JUGA: Novel Baswedan Tuding Kabiro Hukum KPK Menghina Mantan Pegawai Tak Lulus TWK: Sangat Memalukan)
Menanggapi itu, Helmi Felis lantas meminta Densus 88 bubar.
Pasalnya operasi Densus dianggap ganjil dan kontraprodukti.
Hal itu dungkapkan Helmi Felis di akun Twitter pribadinya, @Helmi_Felis, pada 11 Maret 2022.
(BACA JUGA: MTF Sukses Cetak Laba Rp245 Milar)
Tak hanya itu, Helmi Felis juga menuding jika munculnya isu teroris mulai hadir saat Indonesia mulai dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
"Teroris muncul pertama kali ketika presidennya Megawati," tulis Helmi.
Ia lantas menyinggung soal tragedi menara kembar di Amerika.
"Di Amerika serangan menara kembar diduga kuat sebagai sandiwara intelijen, kejadian itu terjadi hanya 1 tahun sebelum Bom Bali," ujarnya.
(BACA JUGA: dr Eva Sri Diana Kecam Densus 88: Tragis, Silakan Hadapi Pengadilan Tuhan!)
"Bubarkan saja DENSUS 88 banyak oprasinya yang ganjil, kontraprodukti," sambungnya.
Di sisi lain, pihak polisi mengklaim, penembakan Densus terhadap dr Sunardi terpaksa dilakukan karena kabarnya dr Sunardi melawan secara agresif.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq