JAKARTA, FIN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat terbatas pada Senin 7 Maret 2022 - Jumat 11 Maret 2022, didukung sentimen positif pelaku pasar di tengah kenaikan harga komoditas akibat konflik Ukraina-Rusia.
Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwee mengatakan, konflik Ukraina dengan Rusia sepertinya belum akan berakhir selama perundingan damai keduanya hanya menyepakati koridor kemanusiaan.
"Kenaikan harga komoditas masih akan berlanjut yang berpotensi mendorong inflasi lebih tinggi di berbagai negara," kata Hans di Jakarta, dikutip Senin 7 Maret 2022.
(BACA JUGA: Wuih... Arab Saudi Bakal Gelontorkan Riyal Buat Proyek IKN Nusantara )
Kondisi ini akan menjadi sentimen positif bagi Indonesia, dengan perekonomian yang ditopang oleh ekspor komoditas.
"Meski ada resiko kenaikan harga minyak mentah dunia. Tetapi resiko itu dialami seluruh dunia. Jadi sama saja," ungkap Hans.
Selain itu bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) diperkirakan tidak akan terlalu agresif dalam menaikan suku bunga acuan, mengingat risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi AS dan global akibat konflik Ukraina-Rusia.
(BACA JUGA: Kiprah Tiga Pendatang Baru Lembaga Inkubator LPDB-KUMKM Tahun 2022)
The Fed diprediksi hanya akan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin pada bulan Maret 2022.
"Dengan demikian, IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 6,758 sampai 6,698 dan resistance di level 6,996 sampai 7,050," pungkas Hans.
Sebagai informasi saja, pada Jumat 4 Maret 2022 lalu, IHSG ditutup di level 6.928,23, naik 0,58 persen dibanding akhir pekan sebelumnya di level 6.888,17.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq