JAKARTA, FIN.CO.ID - Direktur Pencegahan BNPT Ahmad Nurwakhid mengonfirmasi pihaknya telah mengeluarkan sejumlah ciri-ciri khusus dari penceramah radikal.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo juga sempat menyinggung persoalan tentang penceramah radikal.
Sentilan yang dipaparkan Jokowi disampaikannya dalam rapat pimpinan TNI-Polri pada Selasa (1/3/2022).
"Sejak awal kami sudah menegaskan bahwa persoalan radikalisme harus menjadi perhatian sejak dini," ucap Ahmad Nurwakhid, Sabtu (5/3/2022).
(BACA JUGA: Bupati Kuansing Andi Putra Segera Diadili, Berkas Perkaranya Sudah Dilimpahkan KPK ke Pengadilan)
(BACA JUGA:Kena Penyakit Langka, Tubuh Jaiden Mengeras seperti Batu, Nyawanya di Ujung Tanduk)
"Karena sejatinya radikalisme adalah paham yang menjiwai aksi terorisme," ucapnya menambahkan.
Menanggapi pernyataan itu, pegiat media sosial yakni Yusuf Muhammad langsung meminta agar BNPT dapat bersikap tegas.
Yusuf Muhammad mengingatkan kepada BNPT untuk menegur para penceramah yang telah terafiliasi dengan kelompok kadal gurun (kadrun).
“Biarkan para bandit-bandit berkedok agama yangg menjadi penyusup kelonjotan mengetahui rilis dari BNPTRI,” cui Yusuf Muhamamd, di akun Twitter pribadinya pada Minggu (6/3/2022).
(BACA JUGA: Banser Dipastikan Tak Bisa Ikut TNI Perang, Ali Syarief: Kalau Mau Bela Negara Bersekolah lah, Jadilah Pintar!)
(BACA JUGA:Indonesia Disebut Darurat Konflik, Novel Bamukmin Peringatkan Soal Perpanjangan Masa Jabatan Presiden)
Menurut Yusuf Muhammad, para penceramah yang sudah terafiliasi dengan kadrun tidak dapat lagi dibiarkan karena berpotensi menimbulkan kegaduhan.
“Jika ada ceramah yang terafiliasi kadrun, langsung saja ditegur. Kalau mau ribut ya ribut sekalian. Mereka sudah gak bisa dibiarkan,” cuitnya menambahkan.
Biarkan para bandit2 berkedok agama yg menjadi penyusup kelonjotan mengtahui rilis dari @BNPTRI
— Dumdum (@yusuf_dumdum) March 6, 2022
Jika ada ceramah yg terafiliasi kadrun, langsung saja ditegur. Kalau mau ribut ya ribut sekalian. Mereka sudah gak bisa dibiarkan.https://t.co/7X61aE3qrT