Paling Bahaya, Perang Rusia-Ukraina Bakal Berdampak Pada Negara di Seluruh Dunia, Begini kata Pengamat

fin.co.id - 04/03/2022, 22:56 WIB

Paling Bahaya, Perang Rusia-Ukraina Bakal Berdampak Pada Negara di Seluruh Dunia, Begini kata Pengamat

Ilustrasi - Serangan Siber, Image oleh Gerd Altmann dari Pixabay

JAKARTA, FIN.CO.ID - Perang antara Rusia dengan Ukraina ternyata juga berisiko bakal berdampak pada negara di sekitar bahkan seluruh dunia.

Peneliti Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM Yogyakarta Treviliana Eka Putri mengatakan, perang antara Rusia dan Ukraina berisiko mengancam keamanan siber secara global.

Menurutnya, peretasan yang ditujukan Rusia terhadap Ukraina dapat merembet ke negara-negara sekitarnya, bahkan hingga ke seluruh dunia. 

(BACA JUGA: Terungkap! Miras Oplosan yang Tewaskan 9 Warga Jepara Ternyata Mengandung...)

"Hal tersebut didorong oleh keadaan dunia digital yang semakin borderless (tanpa batas)," kata Treviliana di Yogyakarta, Jumat, 4 Maret 2022.

Meskipun Rusia menyatakan tidak pernah melakukan "operasi gelap" di dunia maya, namun risiko ancaman siber tetap ada. 

Sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Jepang juga telah menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia.

(BACA JUGA: Catat Ya, Angelina Sondakh Belum Bebas Murni, Wajib Lapor Bisa Pakai Video Call Kok)

Melihat situasi tersebut, menurut dia, ada kemungkinan bagi Rusia untuk menargetkan serangannya terhadap negara-negara pemberi sanksi maupun industri sektor privat dari negara tersebut.

Dia mengatakan risiko ancaman siber merupakan satu hal yang patut diwaspadai, meskipun dampaknya tidak terlalu terlihat sebagaimana serangan militer secara fisik.

Ancaman siber juga dapat menimbulkan kerugian yang tidak sedikit dan berakibat terhadap terganggunya integrasi sosial yang ada di dalam masyarakat.

Oleh karena itu, potensi ancaman siber tidak dapat dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan Pemerintah Indonesia.

"Hal ini patut menjadi perhatian Pemerintah Indonesia, yang hingga kini masih kerap berhadapan dengan isu keamanan siber, baik dalam hal infrastruktur keamanan siber maupun persebaran disinformasi dan hoaks di dalam ruang digital," katanya.

Selain ancaman siber berupa peretasan, menurutnya, disinformasi terkait konflik yang terjadi di Ukraina juga banyak terjadi dan tersebar secara masif.

"Ancaman disinformasi ini juga merupakan salah satu hal yang perlu kita waspadai. Dengan banyaknya volume informasi yang kita peroleh melalui media sosial terutama, diperlukan kemampuan cek fakta yang baik untuk mem-filter informasi yang kita terima," ujarnya.

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->