JAKARTA, FIN.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ingin menumbuhkan kesadaran agar masyarakat mau mengelola sampah.
Hal itu diungkapkan Anies Baswedan agar nantinya volume sampah bisa berkurang.
Gerakan tersebut nantinya bisa dilakukan dari diri sendiri maupun melalui kolaborasi.
(BACA JUGA: BPJS jadi Syarat Urus SIM hingga Jual Beli Tanah, Nicho Silalahi Sindir Taipan: Rakyat Dipalakin Mulu!)
“Gerakan itu artinya kepemilikan atas masalah ada pada semua pihak dan semua pihak dipanggil untuk terlibat, terpanggil untuk berbuat,” kata Anies.
Anies pun menyebut apabila dari hulu, residu atau sampah terkelola maka volume sampah dapat dikurangi sehingga pengelolaannya menjadi lebih mudah.
Apresiasi kepada para aktivitas dan sejumlah lembaga yang ikut terlibat membangun kesadaran dan kebiasaan baru untuk memilah sampah dari rumah tangga, hingga pengangkutan sampah berdasarkan jenis sampah.
(BACA JUGA: Gus Miftah Sindir Ustad Khalid, Fadli Zon: Harusnya Merangkul, Bukan Memecah Belah)
“Kolaborasi ini bukan hanya dengan NGO (non goverment organization/NGO), akademisi, juga sektor swasta tapi kami juga berharap rumah tangga muncul kolaborasi masif, harapannya bisa membangun kesadaran yang amat luas,” katanya, dikutip dari Antara.
Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta kabarnya juga mulai membangun fasilitas pengolahan sampah baru dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Bantargebang, Bekasi.
Jika sudah mulai beroperasi, fasilitas RDF Plant itu diklaim akan bisa mengelola 2.000 ton sampah per harinya.
(BACA JUGA: Heboh! Diduga Video Aliran Sesat, Gerakan Sholat Cuma Rukuk dan Berdiri Dilakukan Berulang Kali dengan Cepat)
Pengolahan sampah melalui proses RDF Plant juga diharapkan mampu menghasilkan 400 sampai 450 ton bahan bakar yang dapat menggantikan energi batubara.
Terkait kabar tersebut, pegiat media sosial, Yusuf Muhammad berikan tanggapan di media sosial Twitter-nya @yusuf_dumdum, pada 21 Februari 2022.
Yusuf Muhammad mengunggah tangkapan layar judul media online "Anies Mau Sulap Sampah Bantargebang Jadi Pengganti Batubara"