Nasional

Perajin Tahu-Tempe Jakarta, Jabar, dan Banten Bakal Mogok Tiga Hari, Ini Alasannya

fin.co.id - 20/02/2022, 23:05 WIB

Pabrik Tahu

LEBAK, FIN.CO.ID - Perajin tahu tempe di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten bakal mogok produksi. 

Mogok dilakukan tiga hari sebagai bentuk kekecewaan karena tingginya harga kedelai di pasaran.

Aksi mogok produksi akan serentak dilakukan pada Senin hingga Rabu (21-23/2/2022). 

(BACA JUGA: Harga Kedelai Melejit, Imbas Pasokan Amerika Selatan Terganggu Cuaca)

Mad Soleh (55), perajin tahu di Rangkasbitung, Lebak, Banten mengatakan dirinya dan ratusan perajin tahu tempe lainnya di Banten sepakat berpartisipasi melakukan mogok.

"Kita sepakat menerima keputusan Puskopti Jakarta untuk melakukan mogok produksi agar pemerintah dapat menstabilkan kembali harga kedelai di pasaran," katanya, Minggu, 20 Februari 2022.

Saat ini, harga kedelai impor di pasaran masih tinggi dengan kisaran antara Rp570 ribu sampai Rp600 ribu per 50 kg. Padahal sebelumnya Rp300 ribu per kg.

(BACA JUGA: Siap-siap! Harga Tahu Tempe Bakal Naik, Ini Penyebabnya...)

Kenaikan harga kedelai itu tentu membuat pendapatan perajin tahu tempe terancam gulung tikar.

Bahkan, dirinya kini menjual rugi dan bukan menjual untung. Sebab hanya untuk memenuhi permintaan pelanggannya.

"Kami berharap melalui aksi mogok itu dapat kembali harga kedelai normal," katanya.

Begitu pula Sutari (45) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak, mengatakan ia mendukung aksi mogok yang dilakukan perajin tahu tempe agar mendapatkan perhatian pemerintah karena hingga saat ini harga kedelai masih tinggi.

Bahkan, hampir setiap hari harga kedelai impor di pasaran melonjak, sehingga perajin tempe terancam gulung tikar.

"Kami sendiri kini berjualan tempe merugi akibat tingginya harga kedelai," katanya.

Sementara itu, Ketua Perajin Tahu Tempe Kabupaten Lebak Liri (60) mengatakan sekitar 450 perajin tahu tempe di daerah ini menghentikan kegiatan produksi selama tiga hari ke depan mulai 21 sampai 23 Februari 2022.

Admin
Penulis
-->