Yang paling antik, menurut dia, adalah jersey era perserikatan tahun 1992.
Namun, jersey terbaik yang dia punya adalah jersey milik Sirvi Arvani, pencetak gol terbanyak yang meraih medali runner up Liga 2 kala Persita berlaga di Liga 2 Tahun 2019 lalu.
"Alhamdulillah sudah ada 80 jersey, Insya Allah akan terus bertambah, yang istimewa adalah jersey khusus Pak Zaki (Bupati Tangerang) ada di museum ini," ujarnya
Pria yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar (SD) ini juga mengaku tergabung dalam Komunitas Jersey Tangerang Raya (KJTR).
KJTR, ungkap Faisal, adalah komunitas yang mendukung eksistensi dan keberadaan museum mini tersebut.
(BACA JUGA: Genangan Air Tak Kunjung Surut, Pemkab Tangerang Bakal Buat Mbung di Desa Tanjung Pasir)
Ia berharap, museum jersey tersebut bisa terus berkembang sehingga dapat bersinergi dengan klub untuk guna menyelematkan sejarah Persita.
"Semoga dapat bersinergi dan kedepannya Persita memiliki museum sendiri di Stadion Indomilk Arena, dan saya berpesan untuk seluruh pecinta Pendekar Cisadane, it's not only about jersey. It's all about history," tandasnya (Rikhi Ferdian)
