Kemudian, dengan target pembiayaan kepada koperasi sektor riil sebesar 40 persen, LPDB-KUMKM membidik pembiayaan kepada koperasi sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan.
(BACA JUGA: LPDB-KUMKM Tingkatkan Tata Kelola Keuangan dengan Digitalisasi Bisnis Proses)
Tercatat, sepanjang tahun 2021 lalu, jumlah mitra koperasi yang mendapatkan pembiayaan dana bergulir sebanyak 192 unit, dimana 25 persen merupakan koperasi sektor riil.
"Melalui pendanaan dari kami kepada koperasi produktif tersebut, kami harapkan bisa memberikan peningkatan kesejahteraaan bagi para petani, nelayan, dan UMKM yang bergerak dalam sektor produktif. Hal ini masih kami jalankan melalui skema korporatisasi petani agar sektor produktif bisa lebih maju, dan berkembang," kata Supomo.
Sebab dengan korporatisasi pertanian, merupakan cara pemerintah dalam mengatasi ketergantungan bahan pangan impor dan meningkatkan ketahanan pangan, serta dalam menjaga laju inflasi agar tetap terkendali.
(BACA JUGA: LPDB-KUMKM Siap Lakukan Pendampingan Koperasi Potensial)
"Korporatisasi pertanian merupakan program untuk mewujudkan ketahanan pangan, hal ini dilakukan dengan mendorong bergabungnya para petani ke koperasi. Jadi ya, kami dari LPDB-KUMKM akan terus berperan dan terlibat dalam program koporatisasi petani ini kedepannya," ungkap Supomo.
