Nasional . 10/02/2022, 19:09 WIB
Noorhaidi mengapresiasi peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam upaya menggugah kesadaran masyarakat tentang bahaya radikalisme dan terorisme melalui program-program pencegahan.
“Selama ini saya telah melakukan riset, dan pekerjaan BNPT ini memang sudah luar biasa. Secara persentase kesadaran masyarakat tentang bahaya radikalisme dan terorisme sudah sangat tinggi sekali,” katanya.
Namun, menurutnya, tidak cukup hanya peran BNPT untuk mengatasi fenomena manipulasi agama yang terjadi di tengah masyarakat, tapi perlu peran serta tokoh agama dan masyarakat guna mempersempit ruang gerak kelompok radikal.
“Sudah seharusnya tokoh-tokoh agama berperan menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang damai, wasathiyah, Islam Nusantara yang bersahabat dengan budaya lokal,” ujar Noorhaidi.
Di samping itu Noorhaidi menilai penyebaran nilai Pancasila yang luhur kepada masyarakat penting dilakukan.
Sebagaimana Pancasila merupakan sumber konsep kewargaan, konsep multikulturalisme, dan pluralisme guna mempersempit ruang gerak kelompok radikal.
“Kampanyekan di masyarakat. Saya kira akan otomatis ruang gerak bagi kelompok-kelompok radikal yang sering mengatakan islamofobia akan semakin sempit. Ketika mereka ruangnya sudah sangat kecil tentunya tidak akan bisa untuk memengaruhi opini publik,” jelasnya.
Noorhaidi berpesan kepada seluruh pihak terkait, khususnya cendekiawan, tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah untuk terus menggelorakan wacana tentang perdamaian serta Islam yang cinta damai untuk memperkuat ketangguhan masyarakat melawan radikalisme.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com