Viral

Wow! Hastag LuhutBiangKerok Trending di Medsos, Warganet: Gua Pengen Lebaran di Kampung Pak

fin.co.id - 07/02/2022, 22:01 WIB

Hastag #LuhutBiangKerok jadi trending topik di Twitter

(BACA JUGA: Gus Umar Gak Nyangka Luhut Asyik Telponan saat Jokowi Pidato: Cuma Opung Manusia yang Berani!)

Semua cuitan-cuitan tersebut menggunakan hastag  #LuhutBiangKerok. "Opung biang kerox kekacauan Indonesia," tulis @Hakim_Arief_.

Seperti diberitakan, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, meminta agar lansia di atas 60 tahun yang belum vaksinasi dan yang memiliki komorbid, untuk tidak keluar rumah dulu hingga sebulan ke depan.

(BACA JUGA: Luhut Minta Lansia Jangan Keluar Rumah Sebulan, Warganet: Kasih Tahu Jokowi Jangan Buat Kerumunan)

Hal ini merupakan langkah dari pencegahan penyebaran Covid-19 di tengah merebaknya varian Omicron.

"Saya usul dua minggu sampai sebulan ke depan untuk orang-orang yang saya sebut tadi, kriteria 60 tahun ke atas, eloknya tinggal di rumah dahulu, sementara," kata Luhut, pada Sabtu (5/2/2022).

Kendati demikian, Luhut mengatakan masyarakat tidak perlu panik, karena data pemerintah menunjukkan jika perawatan akibat varian Omicron lebih singkat. 

(BACA JUGA: Luhut Binsar Minta Kasus Covid-19 di Indonesia Tidak Ada yang Ditutup-tutupi)

"Buat teman-teman yang umurnya 60 tahun ke atas dan belum divaksin serta punya komorbid, saya sarankan jangan keluar dari rumah," urainya.

Alasan Luhut Binsar Panjaitan para lansia tersebut rentan terpapar. Terlebih yang punya komorbid.

Menurut Luhut Binsar Panjaitan, dari 356 pasien yang meninggal dunia sejak Omicron masuk Indonesia, sebanyak 42 persen memiliki komorbid.

(BACA JUGA: Omicron Ngegas! Jamaah Dibatasi 50 Persen, Khatib Wajib Pakai Masker dan Faceshield )

Kemudian, lanjut Luhut, 44 persen lansia dan 69 persen belum divaksinasi lengkap. 

Luhut menyebut kelompok komorbid seperti hipertensi, diabetes dan komplikasi perlu mendapat perhatian.

Menanggapi saran Luhut tersebut, warganet tampak memberikan reaksi beragam di media sosial Twitter. Bahkan tak jarang ada juga menyindir balik kebijakan pemerintahan tersebut.

Admin
Penulis
-->