Jakarta . 25/01/2022, 02:08 WIB
"Enggak pernah keluar malam (korban Wiyanto Halim, red) sebelumnya," tegasnya.
Bryna juga mengaku heran mengapa ayahnya yang sudah lansia, mengemudikan mobil sampai ke Pulo Gadung, Jakarta Timur sendirian.
"Kalau mau pulang ke rumah di Kalibata Jakarta Selatan, tidak lazim mengunjungi Pulogadung," katanya.
2. Berawal Dari Korban Menyerempet Motor
Aksi kejar-kejaran berujung maut bermula dari seorang pemotor yang tersenggol oleh korban di jalan.
"Ini diawali adanya serempetan dari salah satu motor di antara 14 orang yang diperiksa ada satu yang motornya diserempet dan kemudian dia melakukan provokasi dengan teriakan maling," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan.
Karena teriakan itu, korban dikejar oleh massa dan dihakimi hingga tewas.
Padahal faktanya korban bukanlah maling dan mobil yang digunakan milik korban sendiri. Belakangan diketahui korban bernama Wiyanto Halim (89).
3. 4 Orang Sudah Ditetapkan Tersangka
Aparat Polda Metro Jaya memperbarui jumlah tersangka dalam kasus pengeroyokan lansia yang diteriaki maling hingga tewas di Jakarta Timur. Hingga Senin 24 Januari 2022 malam, sudah empat orang yang ditetapkan menjadi tersangka.
"Tersangka sampai malam sudah ada empat orang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan kepada wartawan, Senin 24 Januari 2022.
Namun Zulpan belum mau membeberkan secara rinci terkait peran-peran keempat tersangka tersebut. Sebab, hingga kini para tersangka masih dalam proses pemeriksaan polisi.
"Belum dapat disampaikan dulu perannya karena masih pemeriksaan berlangsung," kata Zulpan.
4. Korban Sedang Mengurus Sengketa Lahan
Korban lansia pengeroyokan di Pulo Gadung Wiyanto Halim (89), diketahui masih memiliki sengketa tanah di Tangerang dengan insial SM.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com