Catatan Dahlan Iskan . 20/01/2022, 08:32 WIB
Luas ibu kota baru itu lebih besar dari negara Singapura. Letaknya di antara Kairo dan kota Suez. Gedung-gedung pencakar langit sudah banyak dibangun. Tapi masih belum ada yang mau pindah ke sana. Lokasi kota ini di tengah padang pasir.
Nusantara menyalip Mesir. Tiba-tiba Nusantara jadi nama kota ibu kota. Maka, apa pun yang selama ini telah menggunakan kata Nusantara harus memikirkan ulang: apakah masih relevan.
Misalnya Islam Nusantara, tiba-tiba menjadi Islam ibu kota. Mumpung KH Said Aqil Siroj masih hidup: mau diapakan Islam Nusantara.
Yang sulit adalah: Koes Ploes. Yang sudah lama meninggal. Begitu banyak lagunya yang berjudul Nusantara: mau diapakan.
Terserah saja.
Akhirnya saya suka humor yang beredar di medsos ini: kalau di Jakarta ada Jabodetabek, di Nusantara nanti mestinya ada Bonus Sambal Terong –Bontang-Nusantara-Samarinda-Balikpapan-Tenggarong. (*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com