Untuk pemasaran secara offline lebih diutamakan untuk menjangkau target business to business (B2B) seperti mengikuti beberapa pameran secara langsung di berbagai tempat baik dalam dan luar negeri.
"Sedangkan pemasaran online dilakukan lebih banyak untuk menjangkau target business to consumer (B2C) melalui berbagai strategi seperti penjualan melalui e-commerce, website, dan pengoptimalan penggunaan media sosial," tambah Wiga.
Tak kalah penting, Bepahkupi juga turut mengikuti ajang IFF 2021 dalam rangka memperluas jaringan atau networking bisnis untuk semakin meningkatkan kapasitas usaha maupun kapasitas produksi Bepahkupi.
Wiga berharap, dengan mengikuti ajang IFF 2021, Bepahkupi dapat meningkatkan kapasitas usaha agar semakin besar dan mendorong peningkatan daya saing produk kopi lokal di pasar internasional.
"Harapannya bisnis kami bisa lebih besar dan juga mendapat partner agar bisnis kami semakin berkembang," pungkasnya.
Bepahkupi juga berencana untuk memanfaatkan dana investasi untuk program kolaborasi petani, ekspansi geografis, pemasaran digital, promosi, dan sumber daya manusia, hingga berkolaborasi dengan gerai kopi, hotel, dan kafe di Indonesia. (nrm/rls/fin)