Selain itu, pengembangan energi baru juga ditetapkan Pertamina dengan mengembangkan proyek pembuatan baterai dan penyimpanan (storage) dalam rangka mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Melalui Indonesia Battery Corporation, Pertamina bersama BUMN lainnya menargetkan produksi 140 GWh pada tahun 2029 yang diperuntukkan untuk kendaraan roda 2 dan roda 4.
Proyek energi terbarukan, Pertamina terus meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Pertamina menargetkan pada tahun 2026, kapasitas PLTS akan mencapai sekitar 910 Mega Watt (MW), di antaranya untuk PLTS di Wilayah Kerja Rokan mencapai 200 MW, PLTS di 5000 SPBU kapasitas mencapai 31 MW, PLTS Kilang Dumai dengan kapasitas 83 MW dan dilanjutkan ke kilang lain, terminal BBM/LPG dan fasilitas lainnya dari hulu ke hilir mencapai lebih dari 130 MW.
Selain itu, proyek energi terbarukan yang lebih dahulu dikembangkan Pertamina yakni panas bumi (Geothermal). Melalui Pertamina Geothermal Energy, Pertamina mengelola 14 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW yang terdiri dari 672 MW (Own Operation) dan 1.205 MW (Joint Operation).
“Kami memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung program pemerintah dalam rangka mewujudkan energi bersih dengan memanfaatkan sumber energi dalam negeri serta fokus menuntaskan proyek demi proyek secara berkelanjutan agar dapat menyediakan energi yang cukup di masa depan,” pungkasnya. (git/fin)