JAKARTA - Polri mengungkap bisnis judi dan pornografi online. Jaringannya tersebar di seluruh Indonesia. Keuntungan tiap bulannya mencapai Rp4,5 miliar.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono, mengatakan pengungkapan kasus judi dan pornografi online ini berdasarkan laporan polisi dengn LP nomor 0627/X/2021/Dit.Pidum tanggal 15 Oktober 2021.
"Dalam pengungkapan ini, penyidik Dittipidum Bareskrim Polri telah menangkap empat orang," katanya, Selasa (26/10).
Dijelaskannya, judi dan pornografi online ini, ditawarkan dalam sebuah aplikasi bernama 19love.me yang memiliki dua konten, yakni konten perjudian dan konten pornografi.
Ditambahkan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, para pelaku judi dan pornografi online ini memiliki jaringan hampir di seluruh Indonesia. Namun, server dari aplikasi atau website-nya terlacak berada di Filipina.
"Servernya berada di luar negeri menggunakan domain berubah-ubah untuk pengaburan sehingga sulit dideteksi. Mereka berkomunikasi dengan user (pengguna) di Indonesia lewat WhatsApp, server berada di Filipina," ungkapnya.
Empat tersangka diamankan di wilayah Pekanbaru Riau dan Bandung. Keempatnya, yakni Pangky Ek Suko (34) dan Erikko (26) sama-sama berperan sebagai pembuat rekening deposito dan pencari host wanita (penjaja seks).
Tersangka Cipto Wicaksono (34) dan Feri Chandra (25) berperan merekrut host wanita yang mengisi konten pornografi.
"Pelaku merekrut wanita jadi host berpenampilan seksi bersedia melakukan bugil dan melakukan adegan seks," kata Andi.
Komplotan judi dan pornografi daring ini beroperasi selama 3 bulan. Para pengguna aplikasi ini wajib mendaftar untuk mengakses konten-konten tersebut.
Setiap pengguna, kata dia, membayar (deposit) minimal Rp36 ribu dan maksimal Rp30 juta.
"Kepada orang-orang yang ingin berinteraksi dalam aplikasi ini wajib menukar koin digital, 1 koin nilainya Rp3.000," katanya.
Andi mengungkapkan aliran dana yang bisa di-kompulir dari perekrutan, uang dalam menjalan kegiatan ini omzet kotor per bulan Rp4 miliar sampai dengan 4,5 miliar. Keuntungan bersih setelah dipotong biaya operasional per bulan ada penyusutan.
"Khusus untuk menggaji host dan pemain itu antara Rp2,5 miliar sampai dengan Rp3 miliar per bulan," kata Andi.
Sampai saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan untuk mencari bukti dan saksi lain, termasuk kemungkinan tersangka lainnya.