News . 17/10/2021, 09:00 WIB
"Cukup kapal-kapal penampung ikan dan kapal pengisi bahan bakarnya saja yang mendekat ke area para nelayan menangkap ikan dan melakukan STS atau ship to ship di tengah laut, kemudian Kapal-Kapal Penampung inilah yang kembali ke pelabuhan dengan membawa hasil-hasil tangkapan Nelayan tadi," tegasnya.
"Kita harus mengembangkan pola pikir dengan semakin banyak kapal-kapal ikan milik Bangsa Indonesia yang mengelola dan menangkap Ikan di wilayah ZEE, maka semakin banyak mata yang menjaga wilayah ZEE Indonesia tersebut. Karena para nelayan tersebut pastinya akan memberikan laporan kepada pihak berwajib, apabila mendapati kapal-kapal yang dirasa mencurigakan di wilayah operasi mereka," ujarnya.
Diingatkan Capt. Hakeng pula, Indonesia adalah negara Maritim dengan 67 persen adalah lautan, dan terdiri dari 17.499 pulau.
"Kedaulatan pangan hanya bisa tercapai apabila kita semua menyadari secara penuh bahwa kita adalah Bangsa Maritim. Dan hanya melalui kapal-kapal yang dioperasikan oleh para pelaut handal lah, maka hasil pangan tersebut bisa didistribusikan secara merata ke seluruh Indonesia," pungkasnya. (git/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com