News . 21/09/2021, 14:40 WIB

Harga Jagung Mahal, Ternyata Ini Biang Keroknya...

Penulis : Admin
Editor : Admin

×

/p>

JAKARTA  - Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi memastikan, bahwa kenaikan harga jagung saat ini bukan disebabkan oleh minimnya stok. Menurutnya, pasokan jagung saat ini terbilang cukup.

/p>

"Stok buffer kami cukup, bahkan lebih untuk tahun ini," kata Harvick, Selasa (21/9/2021).

/p>

Berdasarkan data Kementan, stok ada 2,3 juta ton. Jumlah ini tersebar di Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) sebanyak 722 ribu ton. Lalu, di pengepul 744 ribu ton, di agen 423 ribu ton, dan sisanya di usaha lain sampai eceran ke rumah tangga.

/p>

Menurut Harvick, penyebab harga jagung tinggi adalah disparitas harga antara harga acuan pembelian (HAP) dari Kementerian Perdagangan dengan harga yang ada di pasaran.

/p>

"Sebab harga acuan pembelian berada di angka Rp4.500 per kilogram (kg), sementara harga di pasaran sekitar Rp5.500 sampai Rp6.000 per kg," ujarnya.

/p>

Selain itu, kata Harvick, ada ketidaksinkronan antara pengusaha pakan besar dan kecil terhadap peternak rakyat. Sebab, peternak rakyat tengah membengkak biaya produksinya, sehingga tidak bisa menjual telur di atas Harga Pokok Produksi (HPP).

/p>

"Saya telah meminta jajaran Kementan untuk berkomunikasi dengan para pelaku usaha, termasuk industri pakan ternak, peternak, dan petani untuk menjaga kondusifitas di lapangan," pungkasnya. (der/ant/fin)

/p>

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com