News . 30/08/2021, 12:37 WIB
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian BUMN berencana mengintegrasikan BUMN Pelabuhan yang ada di Indonesia, yaitu Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III dan IV. Berbagai hal menjadi dasar dari gagasan pengintegrasian BUMN Pelabuhan yang belakangan disebut sebagai Merger. Penurunan biaya logistik menjadi salah satu tujuan utama integrasi, karena efisiensi operasional Pelabuhan bisa diperoleh ketika kendali operasi strategis bisa dijalankan dengan baik.
/p>
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menargetkan, pembentukan holding Pelindo tersebut sudah bisa berjalan mulai kuartal III-2021 dan rampung pada Kuartal II-2022.
/p>
Untuk mengetahui bagaimana integrasi ini akan dijalankan dan sejauh mana persiapannya, Fajar Indonesia Network (FIN) berkesempatan untuk mewawancarai Direktur Utama Indonesia Port Corporation (IPC) atau Pelindo II (Persero), Arif Suhartono dalam sebuah sesi wawancara khusus sebagai berikut:
/p>
Integrasi Pelindo I, II, III dan IV akan dilakukan dalam waktu dekat, apakah integrasi yang kemudian disebut merger ini akan sama dengan holdingisasi seperti yang dilakukan Kementerian BUMN di sektor lainnya?
/p>
Perlu dipahami bahwa pengertian holding dan merger itu berbeda. Holding tidak mengubah identitas perusahaan aslinya. Sedangkan merger menghilangkan identitas perusahaan asalnya (legacy). Contoh holding pada BUMN yaitu holding BUMN semen yang terdiri dari Semen Padang, Semen Gresik dan Semen Tonasa. Perusahaan-perusahaan itu tetap memiliki identitasnya masing-masing. Begitu juga perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam holding BUMN energi, yakni Pertamina, PGN, dan Pertagas,
/p>
Bentuk integrasi Pelindo adalah merger bukan holding. Dengan merger, PT Pelindo I-IV tidak berdiri sendiri-sendiri lagi, tapi akan bergabung menjadi satu Pelindo
/p>
Sejauh mana kajian pelaksanaan merger BUMN Pelabuhan ini dilakukan, jika terdahulu ketika pengembangan usaha, Pelindo biasanya melibatkan konsultan internasional seperti mckinsey dan lainnya, apakah dalam proses merger kali ini dibantu juga oleh konsultan internasional untuk perencanaannya?
/p>
Untuk pelaksanaan merger ini, pemerintah selaku pemegang saham awalnya membentuk tim sinergi dan integrasi BUMN layanan kepelabuhanan yang beranggotakan Direksi dan Manajemen Pelindo I-IV. Tim ini bekerja mulai dari proses pembahasan kajian grand design sampai pada terbentuknya Pelindo terintegrasi nanti. Dalam melakukan kajian bisnis, keuangan, operasional, SDM, dan lain-lain, tim dibantu oleh perusahaan konsultan yang kompeten, untuk menghasilkan kajian integrasi yang kredibel dan terbaik. Konsorsium konsultan ini dipimpin oleh Mandiri Sekuritas, anak perusahaan BUMN.
/p>
Dari hasil kajian, apakah merger dan klasterisasi pelabuhan berdasarkan bisnis dianggap bakal menguntungkan dan meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia?
/p>
Saat ini terdapat empat BUMN Pelabuhan yang berperan dalam pengembangan dan operasional pelabuhan nasional yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III dan IV yang memiliki cakupan wilayah masing-masing. Terpisahnya BUMN Pelabuhan ke dalam beberapa cakupan wilayah operasi berkontribusi pada tantangan industri pelabuhan nasional antara lain: pelabuhan nasional yang kurang terkoordinasi; operasi yang kurang efisien dan tidak terstandar; neraca keuangan dan capex yang tidak optimal dan kemampuan finansial yang terbatas. Untuk itu pemerintah selaku pemegang saham memutuskan melakukan penggabungan Pelindo I-IV menjadi satu Pelindo.
/p>
Dengan penggabungan ini, Pelindo terintegrasi diharapkan akan memiliki kendali strategis yang lebih baik. Selain itu operasional bisnis pelabuhan laut akan lebih terkoordinasi dan pelayanan akan terstandar sehingga akan berdampak pada efisiensi dan penurunan biaya logistik secara bertahap.
/p>
Merger Pelindo juga akan membuka kesempatan perusahaan untuk go global. Integrasi ini akan meningkatkan posisi Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia dengan total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs.
/p>
Portofolio Pelindo Terintegrasi selanjutnya dikelompokan ke dalam klaster-klaster bisnis berdasarkan kedekatan bisnisnya yaitu Peti Kemas; Non Peti Kemas; Logistik dan Pembangunan hinterland; serta Marine, Equipment, & port service. Hal ini bertujuan agar eksekusi dan pengembangan bisnis dapat lebih fokus sesuai dengan lini bisnisnya. Di sisi lain dengan tujuan pemfokusan klaster-klaster bisnis akan juga meningkatkan kapabilitas dan keahlian yang akan berdampak pada:
/p>
Dalam klasterisasi bisnis nanti, Pelindo II akan menjadi klaster bisnis apa?
/p>
Pelindo II akan bergabung atau merger dengan Pelindo I, Pelindo III, Pelindo IV menjadi Pelindo. Selanjutnya anak-anak perusahaan Pelindo II, juga anak perusahaan Pelindo I, III dan IV akan digabungkan dalam 4 klaster atau 4 subholding berdasarkan lini bisnis masing-masing.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com