JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, produksi minyak sawit (crude palm oil/CPO) pada bulan Juni 2021 naik mencapai 4,48 juta ton, sedangkan PKO mencapai 426.000 ton, sehingga produksi CPO+PKO sekitar 12,7% lebih tinggi dari bulan Mei yang sebesar 4,35 juta ton.
/p>
"Secara tahunan (year on year/yoy) produksi CPO+PKO tahun 2021 adalah 4,3% lebih tinggi dari tahun 2020," kata Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjono dalam keterangan tertulis, Kamis (19/8/2021).
/p>
Mukti menjelaskan, kenaikan produksi, penurunan ekspor dan konsumsi telah memulihkan stok menjadi 4,15 juta ton dari 2,85 juta ton pada bulan Mei.
/p>
"Peningkatan produksi minyak sawit dari Indonesia sangat diharapkan oleh konsumen dunia. Oleh sebab itu, momentum kenaikan produksi sawit Indonesia perlu terus dijaga terutama dari kejadian karhutla dan masuknya Covid-19 ke lingkungan perkebunan," ujarnya.
/p>
Menurut catatan Gapki, pada Juni 2021, nilai ekspor produk sawit turun menjadi USD2,118 miliar. Angka ini lebih rendah USD0,945 miliar atau turun 30,1% dari bulan Mei 2021.
/p>
"Walaupun demikian, devisa dari ekspor sawit masih mencapai 11,4% dari total devisa ekspor, yang menunjukkan tetap pentingnya ekspor sawit bagi perolehan devisa negara," ucapnya.
/p>
Sementara secara volume, ekspor produksi sawit bulan Juni 2021 mencapai 2,026 juta ton atau 926.000 ton (31,4%) lebih rendah dari ekspor bulan Mei 2021.
/p>
"Namun secara tahunan (year on year/yoy) sampai dengan bulan Juni, ekspor minyak sawit 2021 lebih tinggi 1,8% dari tahun 2020," imbuhnya.
/p>
Mukti menuturkan, penurunan terjadi pada semua produk kecuali oleokimia. Penurunan ekspor diduga karena pengusaha cenderung bersikap wait and see akibat volatilitas harga yang sangat tinggi.
/p>
Penurunan nominal ekspor terbesar terjadi dengan tujuan EU (-151.000 ton) diikuti dengan tujuan Timur Tengah (-124.000 ton), India (-105.000 ton) dan Pakistan (-108.000 ton). Secara YoY sampai dengan Juni, penurunan ekspor terbesar terjadi untuk tujuan India (-475.000 ton).
/p>
Sementara konsumsi dalam negeri pada bulan Juni 2021 mencapai 1,58 juta ton atau 5,8% lebih rendah dari konsumsi bulan Mei. Penurunan terjadi pada penggunaan untuk industri pangan (-4,6%) dan biodiesel (-9,6%).
/p>
"Sedangkan untuk oleokimia naik 3,4%. Secara YoY konsumsi dalam negeri tahun 2021 sebesar 19% lebih tinggi dari konsumsi tahun 2020," pungkasnya. (der/fin)
/p>