JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan mencatat, sebanyak 52.531 orang gagal mendapatkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau BLT subsidi gaji Rp1 juta tahap I.
/p>
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, bahawa pada pencairan BSU tahap I, pihknya telah menyerahkan 1.000.200 ke Kementerian Ketenagakerjaan. Tapi, jumlah pekerja yang menerima dana BSU dari data yang diserahkan itu berjumlah 947.669 pekerja.
/p>
"Sebanyak 42.153 pekerja yang didata dinyatakan tidak lolos verifikasi karena tercatat sebagai penerima bantuan sosial lain," kata Anggoro, Rabu (18/8/2021).
/p>
Selain itu, kata Anggoro, ada 10.378 lainnya dinyatakan gagal transfer karena rekening mereka berstatus dormant atau tidak valid.
/p>
"Khusus untuk yang gagal transfer selanjutnya akan dilakukan pembukaan rekening secara kolektif," ujarnya.
/p>
Anggoro mengatakan, usai BLT tahap I cair, BPJS Ketenagakerjaan telah menyerahkan data calon penerima BSU Tahap II kepada Kementerian Ketenagakerjaan pada, Senin (16/8) lalu.
/p>
"Penyerahan data Tahap II ini berjumlah 1,25 juta data. Dengan penyerahan itu, total data yang telah diserahkan BPJS Ketenagakerjaan hingga saat ini sebanyak 2,25 juta data dari target BSU tahun 2021 yang menyasar 8,7 juta lebih pekerja," terangnya.
/p>
Seperti diketahui, BSU disalurkan melalui Bank Himbara (Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BTN). Untuk Calon Penerima BSU yang belum memiliki rekening pada Bank Himbara, akan dilakukan pembukaan rekening secara kolektif.
/p>
Para pemberi kerja (perusahaan) dan tenaga kerja diharapkan segera menyampaikan kelengkapan data yang dibutuhkan dalam proses pembukaan rekening kolektif tersebut.
/p>
"Kelengkapan data tersebut disampaikan HRD perusahaan melalui menu Pelaporan Data Perusahaan di website resmi BPJS Ketenagakerjaan," pungkasnya. (der/fin)
/p>