Waspada! Ancaman Kedaulatan Masih Mengintai

fin.co.id - 17/08/2021, 16:33 WIB

Waspada! Ancaman Kedaulatan Masih Mengintai

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Memasuki usia 76 tahun kemerdekaan, Indonesia belum terlepas dari ancaman kedaulatan. Ancaman yang paling menonjol adalah dari aksi terorisme.

/p>

Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen mengatakan Indonesia belum lepas dari ancaman kedaulatan. Terutama ancaman yang dilakukan kelompok teroris dan radikalis. Ancaman dan gangguan ini berdampak pada stabilitas negara.

/p>

"Saat ini Indonesia belum sepenuhnya lepas dari ancaman kedaulatan baik dari kelompok teroris dan radikalis yang mengancam stabilitas," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/8).

/p>

Dikatakan lelaki yang akrab disapa Gus Nabil ini, bahwa ancaman teroris tidak akan pernah surut. Sebagai bukti jelang HUT Kemerdekaan Indonesia, sebanyak 48 teroris ditangkap Tim Densus 88 antiteror Polri di 11 provinsi di Tanah Air dalam rentan lima hari (12-16 Agustus).

/p>

"Ancaman terorisme tidak surut di tengah pandemi COVID-19," katanya.

/p>

Politisi PDI Perjuangan ini berharap agar seluruh elemen masyarakat waspada terhadap kelompok yang berupaya memancing di air keruh. Atau mewaspadai orang-orang yang ingin mengambil keuntungan dengan menjadikan Indonesia tidak stabil.

/p>

Selain itu, dia juga menyinggung situasi politik internasional, khususnya yang terjadi di Afghanistan. Isu politik ini membawa pengaruh bagi Indonesia dan harus diantisipasi.

/p>

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu menyebut pendudukan milisi Taliban di Kabul dan beberapa kota penting Afghanistan membuat keamanan tidak stabil dan ada peringatan tanda bahaya dari Afghanistan yang berpengaruh ke Indonesia dan negara-negara lain.

/p>

"Ini harus disikapi secara jernih dan hati-hati, dengan upaya preventif. Polri, TNI, dan BIN harus bekerja lebih keras untuk mengantisipasi ancaman-ancaman yang mungkin terjadi," ujarnya.(gw/fin)

/p>

Admin
Penulis