Rocky Gerung Duga Ada Negosiasi Terselubung Antara Jokowi dan MPR Soal Amandemen UUD

fin.co.id - 17/08/2021, 20:31 WIB

Rocky Gerung Duga Ada Negosiasi Terselubung Antara Jokowi dan MPR Soal Amandemen UUD

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung menilai, tidak ada yang istimewa dalam pidato Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalan sidang tahunan MPR RI di Gedung Parlemen pada Senin (16/8/221) kemarin.

/p>

Sebab, sepanjang pidato, Bamsoet- sapaan Bambang Soesatyo- dinilai hanya memuji kebijakan pemerintah.

/p>

Menurut Rocky Gerung, seharusnya MPR mengevaluasi pemerintah dalam sidang tersebut. Bukan malah memberi pujian.

/p>

“Itu sebetulnya bukan sidang tahunan, karena sidang tuh artinya mengevaluasi kinerja presiden, apalagi MPR memang ditugaskan untuk mengevaluasi,” ujarnya dilansir melalui YouTube Rocky Gerung Official, dikutip Selasa (17/8/2021).

/p>

Rocky Gerung mengatakan tidak ada semacam evaluasi keada Presiden. Hanya pujian. Seolah MPR memberi panggung kepada Presiden.

/p>

"Tapi saya nguping sedikit tadi, itu isinya tuh puja-puji aja tuh, gak ada evaluasi. Semua memberi semacam, secara terselubung menganggap ‘welcome Presiden Jokowi’. Ketua MPR pidatonya begitu, ketua DPD pidatonya begitu,” tuturnya.

/p>

Sehingga dia menilai, tidak ada persidangan yang digelar kemarin. Hanya seperti kerumunan.

/p>

“Jadi kita tidak melihat ada semacam persidangan di situ, yang ada cuman kerumunan itu. Kerumunan isu segala macam,” imbuhnya.

/p>

Lebih jauh dia menduga ada negosiasi terselubung antara MPR dan Presiden terkait amandemen UUD 1945.

/p>

"Jadi itu menunjukkan memang bahwa di belakang layar ada negosiasi antara presiden dan MPR, yang kita dengar bocoran dari fraksi Demokrat,” ungkapnya.

/p>

“Bahwa memang seolah-olah MPR gak boleh kritik presiden lagi atau DPR, karena nanti dia dapat bonus perpanjangan masa karena alasan Covid segala macam. Demikian juga presiden,” jelasnya.

/p>

"Jadi ini persidangan di antara orang-orang yang sudah bersepakat untuk menghalangi demokrasi. Itu intinya sebetulnya,” pungkasnya. (dal/fin).

/p>

Admin
Penulis