JAKARTA - Peristiwa yang terjadi di Afghanistan adalah peringatan bagi bangsa Indonesia. Intinya mengelola negara tidak mudah. Banyak ideologi asing yang mulai mengganggu keutuhan Indonesia.
/p>
"Kalau bicara keutuhan sebagai bangsa, ideologi asing sudah mulai mengganggu. Karena sudah ada yang berpikir Pancasila ini nggak cocok. Yang lebih cocok itu liberalisme. Ada lagi yang bilang tidak cocok. Katanya yang lebih cocok komunisme. Ada juga yang berkembang misalnya Islamisme. Apa namanya, Islamic State. Negara-negara agama. Itu tantangan bangsa kita," ujar Menko Polhukam Mahfud MD saat live Instagram bersama artis Daniel Mananta Selasa (17/8).
/p>
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini lalu menyinggung peristiwa yang terjadi di Afghanistan. "Saya kira peristiwa yang sekarang terjadi di Afghanistan memberi warning kepada kita. Hati-hati. Karena mengelola negara tidak mudah. Negara itu dulu dikendalikan orang lain. Dikendalikan oleh Amerika Serikat. Begitu Amerika pergi, mereka hancur," imbuhnya.
/p>
Pancasila, lanjut Mahfud, adalah ideologi bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan segala perbedaan. Pancasila tidak mengurangi hak warga negara Indonesia untuk menganut kepercayaan menurut agama masing-masing.
/p>
"Kita punya ideologi Pancasila sebagai pemersatu. Sama sekali tidak mengurangi hak Anda melaksanakan ajaran agama masing-masing. Sama sekali tidak mengurangi hak Anda untuk menikmati kekayaan alam yang tersedia," paparnya.
/p>
Seperti diketahui, Taliban berhasil menguasai ibukota Afghanistan, Kabul. Bahkan, Presiden Ashraf Ghani diketahui meninggalkan Kabul ketika Taliban mendekati ibukota. Taliban akhirnya memasuki kota dan mengambil alih istana presiden. Pasukan pemerintah Afghanistan kalah tanpa dukungan militer Amerika Serikat.(rh/fin)
/p>