JAKARTA- Seorang pria diduga bernama Mohammad Bernie Kurniawan menuai kecaman di jagat maya. Sebab dia dinilai telah melakukan penghinaan kepada suku baduy dan ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
/p>
Mohammad Bernie Kurniawan dengan nama akun Twitter, @pawletariat mengomentari Presiden Jokowi yang mengenakan baju adat suku Baduy saat hadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, pada Senin (16/8) kemarin.
/p>
Bernie Kurniawan kemudian mencuit foto presiden dengan baju tersebut. Dia menilai Jokowi cocok berjualan madu di perempatan jalan.
/p>
"Jokowi make baju adat Baduy cocok banget, tinggal bawa madu + jongkok di perempatan," tulisnya di akun @pawletariat.
/p>
Cuitan itu dikecam sejumlah pihak. Bahkan sejumlah tokoh dan cendekiawan NU meresponnya. Seperti dikecam pula oleh tokoh Nahdatul Ulama (NU), Akhmad Sahal melalui Twitter-nya @SalahL_AS.
/p>
Akhmad Sahal mengatakan bahwa pemilik akun tersebut merupakan wartawan media Tirto.
/p>
"Gimana ya tanggapan TirtoID terhadap twitt wartawannya, Mohammad Bernie yang rasis ini, menghina Jokowi dengan cara merendahkan suku Baduy. Mari kita tunggu jawaban,” tulis Akhmal Sahal.
/p>
Kecaman lain juga datang dari cendekiawan NU, Gus Nadir. Dia mengatakan, cuitan tersebut merendahkan suku Baduy.
/p>
“Komentar seperti ini memalukan. Kritik saja kebijakan Presiden Jokowi, bukan malah bahas baju adat yg beliau pakai. Terus nadanya merendahkan suku Baduy,” katanya.
/p>
“Pengkritik Jokowi juga harus cerdas, biar kualitas demokrasi kita meningkat. Bukan kayak gini caranya. Skr akunnya ditutup,” sambung Gus Nadir.
/p>
Setelah mendapat kecaman, Bernie kemudian meminta maaf. "Saya meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo dan masyarakat adat Baduy atas cuitan saya yang merendahkan" tuturnya.
/p>
"Saya menyadari masyarakat adat Baduy memiliki tradisi yang luhur, sama sekali tak ada niatan pada diri saya untuk merendahkan Presiden Joko Widodo atau masyarakat Baduy. Kejadian ini akan saya jadikan pelajaran untuk lebih bijak dalam berkomentar" katanya.
/p>
Mohammad Bernie Kurniawan juga mengklarifikasi bahwa dia tidak bermaksud menghina suku Baduy.
/p>
"Saya sama sekali gak ada niat menghina suku Baduy. Saya tahu, suku Baduy memiliki tradisi dan kearifan yang sangat luhur. Tapi memang benar saya memiliki keprihatinan dan keresahan ttg warga Baduy yang harus berjalan kaki ratusan kilometer kemudian menggelandang di Jakarta demi jualan madu hutan Rp100 ribu per botol" katanya.
/p>
Barnie akui kesalahannya. Dia mengatakan, cuitan itu bersifat pribadi. Tidak membawa lembaga tempat dia bekerja. Adapun Bernie Kurniawan merupakan wartawan Tirto.ID. Dia juga mengundurkan diri dari pekerjaannya.