News . 15/08/2021, 08:58 WIB
JAKARTA- Akademisi Nahdatul Ulama (NU) Nadirsyah Husen atau Gus Nadir ikut merespon pernyataan pihak kepolisian yang menyebut Presiden Jokowi adalah lambang negara.
/p>
"Polisi kok sampai gak tahu Presiden itu bukan lambang negara?" tulis Gus Nadir dikutip Twitter-nya, Ahad (15/8).
/p>
Gus Nadir menilai, pemahaman yang mengatakan bahwa presiden adalah lambang negara adalah pemahaman orde baru atau Orba. Sehingga presiden tak boleh dikritik.
/p>
"Salah satu hasil indoktrinasi masa Orde Baru adalah kepercayaan bahwa Presiden itu lambang negara dan karenanya tak boleh dikritik," katanya.
/p>
Dia mengemukakan bahwa pemahaman itu disebar oleh pemerintah untuk menakut-nakuti rakyat.
/p>
"Mindset ini dulu terus ditanamkan dengan menakut-nakuti anak bangsa. Dan gawatnya sampai sekarang masih banyak yang percaya. Dahsyat emang efek Orba," tulisnya.
/p>
Sementara itu, pakar hukum tata negara, Refly Harun juga menjelaskan bahwa presiden bukan lambang negara. Menurutnya, yang namanya lambang atau simbol itu hanya bisa digunakan kepada benda mati, sedangkan Jokowi bukan lah benda mati.
/p>
"Sudah berkali-kali dijelaskan bahwa presiden itu bukan lambang negara, maka saya bilang mengatakan presiden lambang negara itu berarti menghina karena sama saja menganggap presiden benda mati," ucap Refly Harun, melalui kanal YouTube Refly Harun.
/p>
Lebih lanjut, Refly menegaskan, sesuai UUD, lambang negara Indonesia hanya Garuda Pancasila, dan Indonesia juga memiliki 4 simbol.
/p>
"Kita cuma punya 4 simbol, dan lambang negara itu cuma 1, dan itu jadi bagian simbol-simbol tadi," ujarnya.
/p>
"Jadi simbol negara kita adalah Garuda Pancasila, lalu yang kedua adalah lagu Indonesia Raya, ketiga bendera Merah Putih, keempat Bahasa Indonesia," tambahnya.
/p>
Sebelumnya diberitakan, pembuat mural ‘Jokowi 404: Not Found’ di sebuah dinding wilayah Kota Tangerang, sedang diburu pihak kepolisian. Alasannya, polisi menilai presiden Jokowi adalah lambang negara.
/p>
“Tetap dilidik (selidiki) itu perbuatan siapa. Karena bagaimanapun, itu kan lambang negara, ya,” kata Kasubbag Humas Polres Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim, dikutip Sabtu (14/8).
/p>
Rachim mengatakan, presiden adalah panglima tertinggi bagi TNI-Polri. Selain itu juga sebagai lambang negara.
/p>
"Banyak yang tanya tindakan aparat apa? Presiden itu panglima tertinggi TNI-Polri, itu lambang negara. Kalau kita sebagai orang Indonesia, mau pimpinan negara digituin? Jangan dari sisi yang lain kalau orang punya jiwa nasionalis,” terang Rachim. (dal/fin).
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com