JAKARTA- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Syafiq Mughni ikut memprotes lomba penulisan artikel bertema: 'Hormat Bendera Menurut Islam' dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam’.
/p>
Lomba itu digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.
/p>
Mughni menilai, dua tema itu bukan sebua masalah yang dihadapi saat ini sehingga tidak menarik untuk didiskusikan.
/p>
"Dua hal itu tidak lagi problematik sehingga tidak menarik didiskusikan," ucap Mughni, dikutip FIN, Sabtu (14/8).
/p>
Mughni mengatakan masih ada tema lain yang jauh lebih penting yang saat ini kerap dialami bangsa. Seperti tema korupsi dan moral bangsa.
/p>
"Tema-tema korupsi, kerusakan moral, hedonisme, pragmatisme jauh lebih penting. Semoga komponen bangsa secara kolektif dan total harus bersama-sama memperkokoh Pancasila dan menghadapi ancaman mental dan moral yang menghancurkan bangsa," katanya.
/p>
Dia menyebut bahwa tema-tema atau pertanyaan lomba harus punya makna signifikan agar tidak ada kesan sekelas dengan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) di KPK.
/p>
"Tema-tema kemanusiaan dan keadilan jauh lebih mendesak dieksplorasi," sambungnya.
/p>
Hal senada dikatakan oleh Anggota DPR RI Fadli Zon. Politikus Partai Gerdindar ini menilai, dua tema yang dikait-kaitkan dengan Islam itu seolah ingin menuduh dan mempermasalahkan Islam.
/p>
“Tema lomba BPIP ini menunjukkan betapa dangkalnya BPIP memahami Islam dan Pancasila," ujar Fadli Zon lewat akun Twitternya @fadlizon, Sabtu (13/8/2021).
/p>
"Ini produk Islamophobia akut dan cenderung menuduh Islam mempermasalahkan hormat bendera dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Segeralah ganti tema agar tidak memecah belah bangsa,” tuturnya. (dal/fin)
/p>/p>
/p>
/p>