Cobaan Karina

fin.co.id - 07/08/2021, 05:45 WIB

Cobaan Karina

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

/p>

Akhirnya tekad Karina untuk membawa teknologi T-Cell dan NK-Cell mengalahkan keengganannyi. Sandi pun mau meminjami dana. Sampai Karina mendapat pinjaman bank.

/p>

"Begitu dapat pinjaman, utang ke Pak Sandi langsung saya lunasi," ujar Karina.

/p>

Kesedihannyi mulai hilang. Dia pun bisa melakukan penelitian di situ. Dia rampungkan disertasi S-3 di UI itu. Dengan topik stem cell. Telat sekali. Batas akhir DO-nya tinggal tiga bulan. 

/p>

Karina lulus. Dengan IPK tinggi –tapi tidak mendapat predikat cum laude. Tertunda-tundanya ujian S-3 itu yang membuat dia gagal cum laude. "Yang penting lulus. Dan ibu sembuh," kata Karina. Karina bahagia. Ayah-ibunya melihat dia dinobatkan jadi doktor. Sang ayah, 78 tahun, kini juga masih aktif sebagai konsultan air minum.

/p>

Karina itu dokter. Spesialis bedah plastik. Doktor bidang stem cell. Pelopor aaPRP. Cantik. Rambut keriting. Mau apa lagi?

/p>

Dia ingin aaPRP jadi protokol nasional penanganan Covid-19.  Jenis-jenis duka terberat sudah dia lewati. Ketakutannyi sudah habis. Tinggal yang tersisa: keberaniannyi. (*)

/p>

Admin
Penulis