News . 12/07/2021, 12:05 WIB
Sementara pengacara kondang Hotman Paris justru mendukung penjualan vaksin lewat Kimia Farma. Ia mengaku sudah mengusulkan program vaksin mandiri sejak tahun lalu.
Menurutnya, kebijakan serupa telah diberlakukan di AS dan kini penyebaran covid-19 dapat diatasi karena vaksin dapat dibeli secara bebas di apotek atau klinik di AS.
"Hotman sudah dari tahun lalu teriak-teriak agar dibuka vaksin mandiri! Usul agar semua jenis vaksin tersedia! Dulu positif corona paling tinggi di AS, tapi semakin dapat diatasi setelah rakyat AS bebas beli vaksin di apotik dan klinik! Makasih untuk Pemerintah Indonesia," ujar Hotman lewat akun Instagramnya @hotmanparisofficial.
Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Ganti Winarno Putro pun membantah terkait dugaan akan ada komersialisasi vaksin Covid-19. Menurutnya, tugas dari pemerintah adalah untuk mempercepat vaksinasi nasional.
"Pada prinsipnya kita mendukung program pemerintah, tidak ada untuk komersialisasi dan seterusnya. Semuanya terbuka dari komponen harga dan sudah dilakukan review lembaga independen," kata Ganti.
Ganti menjelaskan, vaksin yang digunakan nantinya berbeda dengan merek vaksin dalam program vaksinasi pemerintah. Artinya, yang digunakan adalah Shinoparm.
"Saat ini, jumlah vaksin asal produsen China itu tersedia sebanyak 500.000 dosis," ujarnya.
Ganti pun menjamin vaksin yang akan digunakan memiliki kualitas yang sama dengan vaksin gratis yang diberikan pemerintah kepada masyarakat Indonesia.
"Vaksin yang digunakan itu sama. Vaksin Sinopharm yang digunakan untuk VGR individu ini tidak ada perbedaan. Kedua, terkait dengan teknis pelaksanaan vaksinasi itu sudah mengacu pada protokol vaksinasi dan tata laksana program vaksinasi di Indonesia," terangnya.
Namun, karena banyaknya pertanyaan masyarakat sangat besar, kata Gati, Kimia Farma pun secara resmi menunda pelayanan vaksinasi Gotong Royong Induvidu yang semula dijadwalkan hari ini, Senin 12 Juli 2021.
"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro dalam pesan singkatnya yang diterima FIN, Senin (12/7/2021).
Ganti menjelaskan, alasan penundaan pelayanan vaksinasi Gotong Royong Induvidu tersebut, lantaran animo dan pertanyaan masyarakat sangat besar.
Dengan demikian, Manajemen Kima Farma memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi serta pengaturan pendaftaran calon peserta.
"Terima kasih atas pemahaman para pelanggan serta animo untuk bersama-sama mendorong tercapainya kekebalan komunal (herd immunity) yang lebih cepat di Indonesia," pungkasnya.
Seperti diketahui, vaksin berbayar Kimia Farma ditetapkan sebesar Rp321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com