JAKARTA - Kepastian penyelenggaraan Olimpiade Tokyo hingga kini belum jelas. Serikat dokter di Jepang memperingatkan penyelenggaraan Olimpiade di musim panas ini berpotensi memunculkan strain baru virus COVID-19.
Kekhawatiran itu didasari dengan hadirnya puluhan ribu orang dari seluruh dunia. "Tentu saja ini dapat menyebabkan munculnya jenis strain baru virus Corona "Olimpiade." ujar Kepala Persatuan Dokter Jepang, Naoto Ueyama, Kamis (27/5).
Sebelumnya, Jepang berjanji menyelenggarakan Olimpiade yang yang aman dan terjamin di Tokyo. Ini setelah terjadi penundaan selama satu tahun. Namun, saat ini Jepang sedang berjuang mengatasi gelombang keempat COVID-19. Selain itu, ada perpanjangan keadaan darurat di sebagian wilayah di Jepang.
Penyelenggara Olimpiade dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyatakan Olimpiade akan terus berlanjut. Langkah-langkah pencegahan penyebaran virus dan protokol kesehatan ketat akan diberlakukan. Penonton dari luar negeri juag dilarang hadir. Sementara untuk penonton domestik akan diumumkan pada Juni mendatang.
Meski begitu, kekhawatiran datangnya atlet dan ofisial dari luar negeri ke Jepang cukup kuat. Diperkirakan puluhan ribu orang dari lebih 200 negara akan tiba di Tokyo. Penyelenggaraan Olimpiade, akan digelar selama delapan pekan
"Banyaknya orang yang datang jelas berpotensi menimbulkan bahaya. Semua jenis mutan virus yang berbeda dari tempat berbeda di seluruh dunia akan berkumpul di Tokyo. Jika situasi seperti itu terjadi, maka akan muncul jenis virus Olimpiade Tokyo. Ini yang akan menjadi tragedi besar," papar Naoto Ueyama.(rh/fin)