News . 24/05/2021, 17:53 WIB
JAKARTA - Polemik internal antara DPP PDI Perjuangan (PDIP) dan Ganjar Pranowo, meruncing. Gubernur Jawa Tengah itu dituding bermanuver menjadi Capres 2024. Selain itu, Ganjar diisukan memiliki pasukan khusus di media sosial (Medsos).
"Ganjar wis kemajon (kelewatan, Red). Yen kowe pinter, ojo keminter (kalau kamu pintar, jangan merasa sok pintar, Red)," tegas Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto.
Dari perspektif pemasaran politik, ada empat hal menarik di balik peristiwa tidak diundangnya Ganjar Pranowo. Seperti diketahui, pengarahan Pemilu 2024 diselenggarakan DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah dan dihadiri ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani.
Untuk bursa calon wakil presiden, dari 30 nama yang muncul, Ganjar Pranowo juga berada di urutan nomor 3 dengan 8,3 persen. Persentase ini di bawah Anies Baswedan sebanyak 12,8 persen.
"Meski cukup tinggi, potensi elektabilitas Ganjar Pranowo ini bisa tidak bermakna, jika gagal mendapatkan dukungan internal dari PDI Perjuangan," paparnya.
Menurut Nyarwi Ahmad, Ganjar berpotensi kehilangan peluang untuk mendapatkan tiket dari PDI Perjuangan pada bursa Pemilu 2024 mendatang.
DPP PDIP, lanjut dia, tampak makin terbuka untuk mengingatkan para kadernya yang menjadi publik figur popular dan memiliki elektabilitas tinggi agar tidak off side. "Kritik yang disampaikan Bambang Wuryanto ke Ganjar Pranowo mengindikasikan hal tersebut," jelasnya.(rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com