Muhammadiyah Serukan Boikot Produk Zionis, Ferdinand: Facebook, Twitter Buatan Yahudi

fin.co.id - 15/05/2021, 14:27 WIB

Muhammadiyah Serukan Boikot Produk Zionis, Ferdinand: Facebook, Twitter Buatan Yahudi

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengomentari seruan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas yang menyerukan agar masyarakat memboikot produk yang berafiliasi dengan zionis Yahudi.

Melalui akun twitter, Ferdinand kemudian bertanya kepada salah satu warga Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya.

"Bro @TofaTofa_id minal aidin, maaf lahir bathin. Ijin bertanya, ngga berkenan jadi role model seruan ini, pelopori dengan jangan gunakan HP buatan Yahudi, stop main Twitter, Facebook, WA, Telegram, Google dan Internet," kata Ferdinand Hutahaean, Sabtu (16/5).

"Kalau berkenan, bro akan jadi pahlawan, pemimpin, ayo bang saya dukung," sambung Ferdinand.

Di cuitan lain, Ferdinand mengaku heran dengar reaksi berlebihan sejumlah pihak terkait Israel. Dia bilang, mereka yang protes menggunakan sosial media buatan Yahudi, justru akan menguntungkan Yahudi itu sendiri

"Saya kadang-kadang sedih melihat protes berlebihan demi politik tetang kondisi Israel-Palestina. Ada yang marah-marah ke Israel menggunakan WA, Telegram, twitter dan HP bikinan Yahudi yang mana sebagian keuntungannya masuk ke Israel dan digunakan beli senjata, bomb dan peluru yang ditembakkan ke Hamas," katanya.

Sebelumnya, Anwar Abbas menyerukan perlawanan Indonesia terhadap Israel dengan cara melakukan pemboikotan terhadap semua produk yang terafiliasi dengan kelompok Zionis.

“Memboikot semua bentuk transaksi dan perdagangan dengan negara penjajah dan teroris tersebut agar pemerintah Israel sadar dan menghormati hak orang lain, terutama hak dari rakyat dan bangsa Palestina,” kata Anwar Abbas melalui siaran Pres, dikutip Sabtu (15/5).

Dunia Islam, menurut Anwar sepatutnya menyatukan suara untuk melawan cara Zionis yang justru merupakan akar lahirnya rantai panjang kekerasan dan dunia yang tidak damai.

“Cara-cara (Zionis) seperti inilah yang mengundang lahirnya tindakan radikalisme dan terorisme sebagai respon dan cara yang bisa mereka lakukan untuk membalas dendam atas kesakitan, kematian, dan ketidakadilan yang mereka terima,” ujar Anwar.

Anwar Abbas bilang bahwa, jika dunia ingin tetap aman dan jauh dari tindak radikalisme dan terorisme, maka harus ada upaya dari internasional dalam mengakhiri penjajahan Israel atas Palestina. Khususnya, segala bentuk kekerasan di Baitul Maqdis atau Kota Yerusalem secara keseluruhan. (dal/fin) 

Admin
Penulis