JAKARTA - Pembangunan Tol Cibitung - Cilincing telah memasuki tahap akhir. Dilaporkan progres konstruksinya secara umum sudah mencapai 85,38 persen, meski pada beberapa seksi masih menyisakan permasalahan pembebasan lahan. Dilaporkan pembebasan lahan baru mencapai 94,12 persen, artinya masih ada lebih dari 5 persen lahan yang bermasalah.
Tol Cibitung - Cilincing merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun dengan nilai investasi sangat tinggi, yaitu mencapai Rp12,9 triliun. Nilai investasi yang tinggi itu disebabkan salah satunya oleh biaya konstruksi yang tinggi, karena Tol sepanjang 34 km itu dibangun melayang karena melewati beberapa wilayah yang memiliki kontur tanah tidak solid.
Melihat situasi tersebut, tentu yang menjadi pertanyaan yaitu berapa yang dikenakan untuk ruas Tol Cibitung - Cilincing jika sudah beroperasi nanti?
Direktur Utama PT. Cibitung Tanjung Priok Port Tollways, yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Tol Cibitung - Cilincing, Thorry Hendarto menjelaskan, sesuai dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), ruas Tol sepanjang 34,8 km itu tarifnya sebesar Rp1.987 per km.
"Jadi kalau panjangnya 34 km dikalikan tarif yang disetujui pemerintah Rp1.987 per km, kurang lebih dari Cibitung ke Cilincing Rp60.000, itu paling jauh," ujar Thorry kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Selasa (4/5).
[caption id="attachment_527808" align="alignleft" width="300"]
Gerbang Tol Telaga Asih (birkompu)[/caption]
Sistem transaksi Tol Cibitung - Cilincing nantinya menggunakan sistem tertutup. Artinya tarif yang dikenakan kepada pengguna dihitung dari jarak yang ditempuh dan bukan tarif secara keseluruhan.
"Yang terjauh sekitar Rp60.000, itu yang terjauh. Tapi kalau yang dekat seperti Cibitung - Telaga Asih sekitar 2 km ya mungkin (tarif) Rp5.000," jelasnya.
Namun demikian, tarif yang diungkapkan Thorry tersebut merupakan tarif awal pada saat PPJT. Nilai itu baru mempertimbangkan perkiraan investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan. Adapun ketika aktualnya nanti diberlakukan, hal itu akan di kalkulasi kembali oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
[caption id="attachment_527815" align="alignleft" width="300"]
Tol Cilincing - Cibitung (Birkompu)[/caption]
Tarif Tol Cibitung - Cilincing juga bisa saja nantinya dihitung secara integrasi, mengingat Tol itu merupakan bagian dari Jaringan Tol Jakarta Outter Ring Road (JORR) 2. Sebagaimana diketahui pada Tol JORR 1 yang sudah komplit terbangun, tarif kemudian diberlakukan secara integrasi, sehingga besarannya menjadi lebih terjangkau.
"Kebijakan (tarif) nya masih sistem tertutup, jadi tergantung panjang kilometernya. Nanti kecuali ada kebijakan lain dari pemerintah kalau tarifnya sama (tarif integrasi)," jelasnya.
Adapun konsesi dari pengelolaan Tol tersebut, diberikan kepada PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways dengan durasi selama 50 tahun. (git/fin)