Gelombang 6 Meter Ancam Perairan Indonesia

fin.co.id - 04/05/2021, 19:35 WIB

Gelombang 6 Meter Ancam Perairan Indonesia

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Masyarakat diminta untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia. Tiga hari ini, gelombang tinggi mencapai 6 meter berpotensi terjadi.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Eko Prasetyo meminta agar masyarakat mewaspadai gelombang tinggi yang diprediksi terjadi pada 4 - 6 Mei 2021 di beberapa wilayah perairan Indonesia.

BACA JUGA:  Angin Prayitno Aji Diduga Terima Suap Total Rp52,8 M Terkait Pemeriksaan Pajak

"Potensi gelombang dengan kategori sangat tinggi 4 - 6 m berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah dan Samudra Hindia selatan Jawa Timur," ujarnya, Selasa (4/5).

Berdasarkan pantauan BMKG, perairan gelombang dengan kategori sedang 1,25 - 2,5 m berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan P. Sawu - Kupang - Samudra Hindia selatan Rotte - Kupang, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Laut Natuna utara, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Wakatobi bagian barat, perairan Manui - Kendari bagian timur, Laut Flores, perairan Kep. Sermata - Kep. Babar, perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Sulawesi, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan selatan Kep. Kei - Kep. Aru, Laut Arafuru bagian timur, perairan utara Papua barat, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua.

BACA JUGA:  Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Suap Pajak, KPK Tahan Angin Prayitno Aji

Sementara, untuk gelombang dengan kategori tinggi 2,5 - 4 m terjadi di beberapa perairan Indonesia di antaranya perairan barat Mentawai - Kep. Mentawai, perairan Enggano - barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda, Samudra Hindia selatan Banten - Jawa Barat, perairan selatan Banten - P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia Bali - Sumba, Laut Banda, perairan Kep. Wakatobi bagian timur, perairan selatan Kep. Tanimbar, Laut Arafuru.

BACA JUGA:  Jangan Takut Hadapi Teror KKB, Polri Jamin Keamanan Warga

"Terdapat pola sirkulasi udara di Timur Papua barat dan Samudra Pasifik utara Papua barat. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Timur Laut - Timur dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot," ujar Eko.

BACA JUGA:  Novel Baswedan Disebut tak Lolos Seleksi ASN di KPK, Ferdinand: Dia Pro Radikalisme

Selain itu, kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi, perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Banda dan Laut Arafuru.

"BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal serta beraktifitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi untuk selalu waspada," pintanya.(gw/fin)

Admin
Penulis