News . 24/04/2021, 07:00 WIB
JAKARTA - Semua pihak diminta memberi perhatian khusus soal kemungkinan terjadi gempa besar yang berpotensi terjadi di ibukota DKI Jakarta.
"Waktu jadi presiden, saya sudah berpikir bagaimana kalau terjadi gempa di Jakarta," ujar Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri secara virtual dalam launching Gerakan Budaya Siaga Bencana di auditorium BMKG, di Jakarta, Jumat (23/4).Menurutnya, sejauh ini penanganannya masih menyedihkan. Padahal, lanjutnya, pemda seharusnya bisa bergerak cepat dan berkoordinasi berbasis data prediksi yang dibuat oleh Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Nah sekarang Mendagrinya Pak Tito. Silakan saja. Karena pengalaman, itu harus ada mobilnya. Saya nggak kebayang ketika Gedung BI terbakar. Seperti apa orang diturunkan dari gedung. saya bicara bagaimana menangani bencana," jelas Megawati.
Selain itu, di sepanjang jalan Thamrin-Sudirman, banyak gedung tinggi. Menurutnya, hal itu tentu akan lebih sulit saat evakuasi kalau terjadi bencana seperti gempa bumi. Dia meminta para pengusaha jangan hanya menunggu. Tetapi terlibat dalam program siaga bencana.
Dia mengingatkan betapa dashyatnya ketika Krakatau meletus ratusan tahun lalu. Di Lampung, saat itu ada kapal di laut yang terhempas sampai ke daratan. Kala itu, Jakarta masih tergolong kampung. Kini Jakarta sudah menjadi kota besar dengan gedung dan penduduk yang padat.
Megawati menanyakan pernah atau tidak melakukan simulasi kesiapsiagaan jika terjadi gempa bumi di Jakarta. "Ini otoritas siapa? Saya sendiri selalu berdoa supaya jangan sampai terjadi. Tapi kalau Jakarta ada gempa, mau kemana larinya, aksesnya kemana? Saya bingung ke siapa harus teriak. Apakah ke Pak Doni Monardo atau ke pak gubernur?" pungkasnya.(rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com