News . 21/04/2021, 18:00 WIB

Jokowi Ingin Selaraskan Pembangunan Energi Nasional

Penulis : Admin
Editor : Admin

 

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Dewan Energi Nasional (DEN) untuk menyelaraskan pembangunan sektor energi, melalui penyusunan Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) 2021-2040 yang sejalan dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Hal itu diungkapkan oleh Anggota DEN dari unsur Pemangku Kepentingan (APK) Satya Widya Yudha, saat ditanya Fajar Indonesia Network (FIN) tentang hasil Sidang Oaripurna DEN Ke-5 di Istana Kepresidenan, Kemarin (20/4).

"Intinya keinginan Presiden untuk menyelaraskan GSEN dengan RUEN. Jadi, GSEN adalah kajian yang digunakan untuk menyempurnakan RUEN," ujar Satya, Rabu (21/4).

Satya mengatakan, hal lain yang disampaikan Presiden dalam Sidang Paripurna DEN adalah perlunya ketersediaan BBM secara merata di seluruh pelosok Tanah Air dan mengakselerasi pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).

"Guna mencapai target EBT 23 persen pada 2025 yang disampaikan presiden saat ini baru tercapai sekitar 10,2 persen, salah satunya kita akan memompanya melalui penggunaan PLTS atap secara masif, serta meningkatkan penggunaan etanol dan minyak sawit untuk campuran BBM," ujarnya.

Menurut Satya, pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan untuk menggunakan momentum pandemi ini sebagai peluang untuk pengembangan sektor energi.

Ia menambahhkan, sesuai GSEN 2021-2040, Indonesia ditargetkan tidak lagi mengimpor bahan bakar minyak dan elpiji paling lambat 2030.

Satya mengungkap, berdasarkan GSEN yang telah disusun, ada sejumlah strategi yang disiaokan untuk menghentikan impor BBM, di antaranya melalui peningkatan kapasitas kilang eksisting dan pembangunan kilang minyak baru.

Selanjutnya, strategi lainnya adalah peningkatan penggunaan gas dengan prioritas untuk industri terlebih dahulu baru kemudian bahan bakar gas (BBG) untuk transportasi, peningkatan pemakaian kendaraan listrik berbasis baterai, dan pengoptimalan pemanfatan biofuel baik bersumber dari etanol maupun minyak sawit.

"Ini upaya untuk menekan defisit transaksi berjalan kita," kata Satya.

Untuk elpiji, tambahnya, strategi yang dilakukan antara lain memperbanyak pembangunan jaringan gas kota, meningkatkan produksi elpiji domestik, pemanfatan kompor listrik, dan penggunaan dimetil eter (DME).

Selain itu, Sidang Paripurna DEN juga membahas soal cadangan penyangga energi (CPE) dan Rencana Strategis DEN 2021-2025. Sidang Paripurna DEN ini adalah pertama kali dilakukan sejak keterpilihan APK DEN pada 8 Januari 2021. (git/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com