News . 21/04/2021, 14:22 WIB
JAKARTA - Ada sekitar 7 juta orang yang tetap ingin mudik Lebaran 2021. Padahal pemerintah sudah memberikan larang mudik, karena berpotensi meningkatnya kembali kasus positif COVID-19 di Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan ada sekitar tujuh juta orang yang tetap ingin mudik pada Lebaran 2021. Mereka tak peduli meskipun mudik telah dilarang pemerintah.
Dia mengatakan temuan ini membuat potensi terjadinya mobilisasi warga yang sangat tinggi pada libur Lebaran. Karenanya, pihaknya akan mengantisipasi agar momentum situasi pengendalian COVID-19 kali ini tetap terjaga.
"Pertama harus kita sadari bahwa pandemi ini belum berakhir. Kita sudah sadar tentang itu meskipun angka dari hari ke hari sudah lebih baik dibanding beberapa bulan lalu. Tapi ini justru momentum yang harus kita jaga agar situasi tidak memburuk lagi," katanya.
"Ini yang seharusnya bisa jadikan pembelajaran untuk bagaimana caranya agar mudik ini tidak menjadi satu penyebab kasus baru atau lonjakan kasus. Akhirnya agar tidak terjadi lonjakan kasus, pemerintah akhirnya mudik tahun ini ditahan dulu, dilakukan peniadaan dan tentu diimbau masyarakat tidak bepergian atau mobilitas secara masif dulu," katanya.
"India yang sebelumnya sangat landai kasusnya kemudian membuka, melonggarkan banyak protokol, kemudian banyak juga ritual keagamaan yang mengumpulkan orang banyak, dan sekarang kita lihat kasusnya bahkan sehari bisa 200 ribu. Ini sebuah pembelajaran yang betul-betul harus kita jadikan rujukan," katanya. (gw/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com