News . 21/04/2021, 14:46 WIB
JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyita 212,39 kilogram sabu-sabu produksi Segitiga Emas (Golden Triangle). Sabu berkualitas terbaik itu diamankan dari sindikat peredaran narkoba Dumai-Madura.
Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reinhard Golose mengatakan jaringan peredaran narkoba yang beroperasi di Dumai, Provinsi Riau hingga Madura, Jawa Timur ternyata mengedarkan sabu-sabu produksi Golden Triangle (Segitiga Emas). Golden Triangle merupakan kawasan pabrik narkoba terbesar di Asia Tenggara.
Dijelaskannya, peredaran sabu produksi Golden Triangle di Indonesia belakangan cukup banyak. Terlebihpabrik narkoba di sana telah mampu memproduksi bahan baku (prekursor) metamfetamin (sabu-sabu), salah satunya adalah efedrin.
“Kita tahu bersama pembuatan metamfetamin atau sabu-sabu ini dari produk efedrin, sekarang ini lagi panen di wilayah sana (Golden Triangle), sehingga (sabu-sabu) ini kemudian diselundupkan dan sampai di wilayah kita,” ungkapnya.
“Ini kuat-kuatan dan negara tidak boleh kalah melawan sindikat,” tegasnya.
Golden Triangle atau Segitiga Emas merupakan penghasil opium dan sabu-sabu terbesar di Asia Tenggara yang digerakkan oleh sejumlah gembong narkotika bersama kelompok bersenjata di daerah-daerah pedalaman dan pegunungan di perbatasan Myanmar, Thailand, dan Laos.
Dalam operasi pengungkapan jaringan peredaran narkoba Dumai-Madura, beberapa barang bukti sabu-sabu dikemas dalam bungkus teh berwarna emas dan hijau. Menurut Petrus, ekstasi dan sabu-sabu yang berhasil disita oleh BNN dari tangan pengedar jaringan Dumai-Madura merupakan narkoba berkualitas baik.
Artinya, ekstasi dan sabu-sabu itu masih dapat dipecah/dioplos kembali oleh para pembeli.
BNN menangkap para pengedar berbekal informasi dari Bea Cukai serta kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, seperti TNI/Polri dan pemerintah daerah, kata Petrus.
Untuk operasi jaringan Dumai-Madura, beberapa tersangka ditangkap di wilayah perairan, khususnya di perairan antara Kalimantan dan Sulawesi, perairan di Aceh Timur, dan perairan di Desa Tanjung Punak, Dumai, Riau.
Untuk penangkapan tersangka di Dumai, BNN mendapatkan informasi dari Tim Alligator P2 Bea Cukai mengenai pengiriman sabu-sabu dari Malaysia.
"Kasus ini masih terus didalami. Operasi pemburuan juga terus dilakukan bersama para pemangku kepentingan terkait," ujarnya.(gw/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com