JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Senin (19/4). Penguatan rupiah tersebut didorong oleh pernyataan The Fed serta efektivitas kebijakan PPKM Mikro di Indonesia.
Mengutip data Bloomberg, Senin (19/4) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah ditutup pada level Rp14.547 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan penguatan 18 poin atau 0,12 persen dibandingkan dengan penutupan pasar spot pada akhir pekan Jumat pekan lalu (16/4), yang berada di level Rp14.565 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pelemahan terhadap indeks dolar AS yang terjadi hari ini disebabkan pernyataaan The Federal Reserve (The Fed) yang menegaskan kembali pandangannya bahwa setiap lonjakan inflasi kemungkinan hanya bersifat sementara.
"Anggota Dewan Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan kepada CNBC pada hari Jumat lalu bahwa ekonomi AS akan meningkat karena vaksinasi COVID-19 berlanjut dan aktivitas ekonomi meningkat. Dia juga menambahkan bahwa kenaikan inflasi kemungkinan hanya sementara, mengulangi pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell seminggu sebelumnya," kata Ibrahim dalam hasil risetnya, Senin (19/4).
Sementara dari dalam negeri, Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) berskala mikro yang diterapkan oleh pemerintah sejak 9 Februari 2021 lalu hingga saat ini, tidak serta merta menghentikan proses pemulihan ekonomi. Justru hal ini menjadi titik balik proses pemulihan ekonomi.
Meredanya kasus COVID-19 karena kebijakan PPKM, membuat perekonomian secara bertahap mulai kembali pulih. Hal itu menjadi sentimen positif yang turut mendukung penguatan rupiah pada sore ini.
"Pemerintah memang harus mengutamakan pengendalian pandemi terlebih dahulu. Komentar ini yang selalu didengungkan oleh Presiden Joko Widodo melalui layar televisi. Kita patut mensyukuri selama dua bulan terakhir kasus COVID-19 terus menurun," tuturnya.
Setelah sempat mengalami peningkatan yang tinggi hingga belasan ribu kasus baru per hari, sekarang jumlah kasus mereda hingga hanya 4 ribuan kasus baru. Penurunan ini tidak bisa dilepaskan dari kebijakan PPKM skala Mikro yang diterapkan oleh Pemerintah.
"Proses pemulihan ekonomi masih berlanjut dan beberapa indikator mengkonfirmasi hal tersebut, seperti Indeks PMI selama tiga bulan terakhir di zona ekspansi. Penjualan kendaraan bermotor pada bulan Maret bahkan meningkat sangat besar dipicu kebijakan stimulus pelonggaran PPnBM. Diperkirakan demikian juga dengan penjualan properti," ungkapnya.
Sementara untuk perdagangan esok hari, Ibrahim memprediksi rupiah masih akan berfluktuasi dan berpotensi kembali mengalami penguatan.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.525 - Rp14.580 per dolar AS," pungkasnya. (git/fin)