News . 19/04/2021, 05:36 WIB
JAKARTA- Anggota DPR RI, Fadli Zon menanggapi pernyataan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (MenPANRB) Tjahjo Kumolo yang menilai saat ini Aparatur Sipil Negara (ASN) banyak terpapar radikalisme.
Fadli Zon menduga bahwa Tjahjo Kumolo sendiri yang tidak paham apa sesungguhnya yang dimaksud radikalisme.
"Harus dievaluasi, jangan-jangan yang nilai radikalisme tak mengerti radikalisme itu apa," kata Fadli Zon dikutip akun Twitter-nya, Senin (19/4).
Politikus Partai Gerindra ini menilai, saat ini pembicaraan tentang radikalisme menjadikan Islam sebagai sasaran fitnah dan fobia. Sehingga tak heran, hal itu juga membuat demokrasi Indonesia menurun.
"Wacana radikalisme bisa membuat prasangka dan fitnah tak henti, dijadikan alat bungkam kritik atau refleksi fobia Islam. Ini yang bikin demokrasi RI jeblok ke rangking 102," ungkap Fadli.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Tjahjo Kumolo mengakui bahwa ASN banyak yang terpapar radikalisme. Sehingga di pemerintahan banyak kehilangan orang-orang pintar.
"Kami banyak kehilangan orang-orang pintar yang seharusnya bisa duduk di eselon 1, yang dia seharusnya bisa duduk di eselon 2, yang seharusnya dia bisa Jadi Kepala Badan atau lembaga, tapi dalam TPA (Tes Potensi Akademik), dia terpapar dalam masalah radikalisme terorisme, ini tanpa ampun," kata Tjahjo di Jakarta Ahad (18/4).
"Kami sudah ada datanya semua lewat medsosnya yang dia pegang, kedua lewat PPATK dan sebagainya, saya kira ini kita harus cermati secara bersama-sama," sambungnya. (dal/fin).
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com