News . 09/04/2021, 09:53 WIB
JAKARTA - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan mekanisme atau tata cara baru penerbitan reservasi umrah dengan meluncurkan versi terbaru aplikasi (Eatmarna) dan (Tawakkalna). Peluncuran tersebut bekerja sama dengan Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA).
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, vaksin menjadi salah satu syarat yang ditetapkan oleh Arab Saudi bagi jamaah yang akan beribadah umrah. Selain itu, Vaksin yang dipilih harus sudah tersertifikasi Word Health Organization (WHO).
Saat ditanya mengenai vaksin Sinovac yang belum tersertifikasi, Menag mengatakan ada proses yang sedang dilakukan agar Sinovac bisa teregister oleh WHO. Baca juga: Saudi Buka Umrah Terbatas, DPR Minta Kemenag dan Kemenlu Aktif Sosialisasi Aturan
"Vaksinnya itu harus sudah certified atau disertifikasi oleh WHO," sambungnya.
"Kita belum komunikasi langsung dengan Arab Saudi, karena sejak Pak Saleh Benten direshuffle, kita belum mendapat akses ke menteri yang baru," pungkasnya. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com